Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dongkrak Devisa Susul China, KKP Akan Gelar Festival Mutiara Laut Selatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Jumat, 15 November 2019, 09:32 WIB
Dongkrak Devisa Susul China, KKP Akan Gelar Festival Mutiara Laut Selatan
Menteri KKP, Edhy Prabowo/RMOL
rmol news logo Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), bekerja sama dengan Asosiasi Budidaya Mutiara Indonesia (Asbumi), Dharma Wanita Persatuan (DWP) KKP, dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) akan menyelenggarakan Indonesia Pearl Festival (PFI) ke-8 tahun 2019.

Hal tersebut disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam gelaran konferensi pers bersama di Kantor KKP Jakarta, Kamis (14/11).

IPF akan diselenggarakan di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan pada 21-24 November 2019 ini mengusung tema “The Marvelous Indonesian South Sea Pearl”.

Nuansa Provinsi Sulut dan Bunaken sebagai salah satu wilayah potensi budidaya mutiara akan dihadirkan di 32 booth dalam pameran kali ini.

Menteri Edhy menyebut, mutiara merupakan salah satu sumber daya laut Indonesia yang dapat berkontribusi sebagai penghasil devisa negara.

"Indonesia sendiri juga merupakan negara pengekspor mutiara nomor 5 di dunia meskipun nilai ekspor pada tahun 2018 masih sekitar USD47,27 juta," kata Edhy.

Posisi Indonesia berada di bawah Cina (56,3 juta dolar AS), French Polynesia/Tahiti (112,88 juta dolar AS), Jepang (315,28 juta dolar AS), dan Hongkong (483,3 juta dolar AS).

“Kita harapkan ini bisa kita dongkrak. Sekarang Hong Kong nomor 1. Padahal dari informasi yang kita dapat, kita juga mengekspor ke sana. Tapi Hongkong bisa memposisikan diri sebagai pengekspor atau produsen mutiara terbesar untuk dunia,” jelasnya.

Perlu diketahui, Indonesian South Sea Pearl (ISSP) atau mutiara laut selatan berkontribusi 50 persen dari produksi South Sea Pearl dunia. ISSP dipanen dari tiram jenis Pinctada maxima, baik diperoleh dari alam maupun hasil budidaya.

Sentra pengembangan tiram Pinctada maxima tersebar di beberapa wilayah di Indonesia yaitu Sumatera Barat, Lampung, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Barat.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA