Demikian disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo kepada wartawan di Gedung Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Selasa (12/11).
"Di pertanian rumus sederhananya, lebih banyak yang kita tabur maka produksinya banyak. Maka KUR ini diharapkan daya serap kita masuk ke fasilitasi hulu sampai pasar pertanian dengan jumlah yang ada. Kita minta di Kementan tidak lebih dari Rp 50 triliun," ujar Yasin Limpo.
Menurut Limpo, pihaknya meyakini bahwa ini ketika ada peningkatan KUR seiring turun suku bunganya itu dapat dipastikan kebutuhannya lebih banyak untuk penyaluran KUR ke kelompok-kelompok petani.
"(Tujuannya) untuk akses harus lebih mudah, memang petani sudah tahu bahwa ini tanpa agunan dan lain-lain. Tapi kenyataan di lapangan tidak seperti apa yang ada, ini yang kita cari solusinya," kata Limpo.
Adapun terkait mekanisme penyalurannya, Mantan Gubernur Sulsel itu menyebutkan akan menggunakan sistem cluster dan dilakukan secara berkelompok, sesuai dengan jenis pertanian yang ada dilapangan.
"Salah satu bentuk pengendalianya harus dileveling ke bawah, di flat organizing tidak diatas penentuanya. Sehingga kita bisa betul-betul lihat ini petani kita dan dengan tadi pengelompokan dan sistem cluster itu menjadi bagian-bagian dari pengendalian-pengendalian yang membutuhkan gerakan yang lebih efektif," demikian Limpo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: