Luhut menerima keluhan dari sejumlah pengusaha soal tingginya tarif bea masuk baja ke Amerika Serikat. Hal tersebut pun sudah diungkapkannya dalam pembukaan China International Import Expo (CIIE) yang berlangsung di Shanghai, China.
Untuk itu, Luhut menyempatkan diri bertemu dengan beberapa pebisnis Amerika Serikat (AS) dan China. Dari pengusaha asal AS yang menjadi pemasok baja dari Indonesia, diketahui bahwa produk baja yang mereka suplai terkena kebijakan tarif masuk sebesar 25 persen.
“Besok, dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Wilbur Ross, saya akan sampaikan hal ini dan minta kebijakan AS untuk memberi keringanan,†ungkap Luhut di Shanghai, lewat keterangan tertulisnya, Rabu (6/11).
Adanya kebijakan tersebut, lanjut Luhut, dinilai cukup memberatkan Indonesia. Karena, produk yang masuk diproduksi oleh masyarakat kecil. Sehingga mereka akan merasakan langsung dampak dari mahalnya bea masuk ke AS.
“Hanya Jepang, Korea Selatan, dan Turki yang dapat pengecualian tarif masuk ini. Kita kan negara berkembang tentu ini menyulitkan bagi Indonesia,†tandasnya.
Dalam pameran ini Luhut juga bertemu dengan beberapa menteri dan pejabat China. Dari dialog tersebut terungkap bahwa negara-negara jazirah Arab dan Amerika Latin merupakan mitra strategis mereka dalam berinvestasi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: