Dalam pertemuan tersebut Luhut menyampaikan keluhannya kepada Presiden China untuk menghapus kebijakan Pemerintah China dalam menerapkan tarif masuk untuk impor produk baja dari Indonesia.
"Pada pertemuan singkat sekitar tujuh menit itu, saya sampaikan mengenai kondisi terakhir ekspor dari Indonesia. Tentu saya sampaikan juga meminta keringanan atau penghapusan kebijakan Pemerintah China yang menerapkan tarif masuk untuk impor produk baja dari Indonesia, dan Presiden Xi mengatakan akan memperhatikan dan menpertimbangkan," ujar Luhut di Shanghai lewat keterangan tertulis, Rabu (6/11).
Dia berharap Presiden China luluh dan Indonesia mendapatkan keringanan ekspor produk-produknya ke China lantaran Indonesia merupakan pasar besar bagi negara tirai bambu tersebut.
"Terutama ekspor buah-buahan tropis seperti nanas, lalu sarang burung, ekspor kelapa sawit juga masih bisa kita tingkatkan. Lalu ada olahan-olahan produk hilirisasi seperti
nickel ore, tembaga, timah, bauksit dan banyak lagi. Presiden Xi tadi berjanji untuk meningkatkan investasi negaranya di bidang teknologi," tambahnya.
Di lain pihak, menurut Luhut, Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai perbaikan di bidang regulasi dan memberi kepastian untuk memudahkan para investor dalam proses investasi.
Pameran ini bertujuan menarik komunitas bisnis dan investasi Internasional di tengah perang dagang negara tersebut dengan Amerika Serikat yang telah memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia.
Dalam pidatonya, Presiden Xi mengatakan CIIE adalah bentuk usaha Pemerintah China untuk mendukung liberalisasi perdagangan dan globalisasi ekonomi dan membuka pasar bagi dunia.
Selain Menko Luhut, acara ini dihadiri juga oleh Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: