Itulah yang saat ini tengah digenjot oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Terutama dalam mengembangkan sektor industri kecil dan menengah (IKM) dalam negeri agar lebih produktif.
Salah satunya dengan menciptakan sejumlah alat inovatif. Seperti hasil riset yang dilakukan Balai Riset dan Standardisasi Industri Banjarbaru (BRSBB).
"Hasil litbang dan rekayasa yang telah diciptakan para peneliti dan perekayasa berupa prototipe alat dan produk hasil litbangyasa," ujar Kepala BRSBB, Budi Setiawan dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/11).
Salah satu produk yang diciptakan untuk mendukung IKM tersebut antara lain alat pengaduk abon dan dodol, alat pengering pangan serba guna, spinner, alat pencelup kain sasirangan, hingga produk papan partikel olahan kayu khas Kalimantan.
Budi meyatakan, inovasi alat pengaduk abon dan dodol salah satunya adalah untuk mendukung IKM unggulan di wilayah tersebut.
"Keunggulan alat yang diciptakan dari riset BRSBB, yakni mampu memangkas waktu pengolahan produk pangan olahan dodol, hingga empat jam lebih cepat dibandingkan dengan proses pengolahan yang mengandalkan kekuatan bahu dan tangan manusia," kata Budi.
Secara terpisah, Kepala BPPI Kemenperin, Ngakan Timur Antara mengatakan, daya saing suatu negara ditentukan oleh banyak faktor. Di antaranya adalah kesiapan dalam penerapan dan penguasaan teknologi serta kemampuan untuk berinovasi.
"Melalui inovasi, transfer teknologi dan komersialisasi hasil litbang, diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan daya saing dan produktivitas industri, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat," kata Ngakan.
Menurutnya, litbang merupakan komponen penting dalam dunia industri, terutama dalam value chain (rantai nilai). Inovasi tidak hanya terkait produk, namun juga termasuk di bidang proses produksi, pemasaran, bahkan dalam pengelolaan lingkungan.
"Litbang merupakan bagian dari investasi dan mesin pembangunan (engine of development), sehingga menjadi instrumen percepatan kemajuan sebuah daerah dan bangsa untuk maju dan sejahtera. Oleh karena itu litbang mesti ditempatkan sebagai investasi jangka panjang," demikian Ngakan.
BRSBB merupakan satuan kerja unit pelaksana teknis di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, yang melaksanakan riset dan pengembangan teknologi industri dengan fokus pengolahan hasil hutan bahan baku kayu maupun nonkayu. Begitu pula dengan teknologi bahan penolong, proses produksi, serta penanggulangan pencemaran industri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: