Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Melemahnya Cadangan Bahan Bakar AS Bikin Harga Minyak Bervariasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 30 Oktober 2019, 09:49 WIB
Melemahnya Cadangan Bahan Bakar AS Bikin Harga Minyak Bervariasi
ilustrasi kilang minyak/Net
rmol news logo Kondisi harga minyak dunia masih fluktuatif. Setelah sempat mengalami kerugian, harga minyak kini justru bervariasi di akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB, red).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember, naik tipis 0,02 dolar AS dan ditutup pada 61,59 dolar per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun tipis 0,27 dolar AS menjadi 55,54 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Jajak pendapat Reuters menyebutkan, persediaan produk olahan AS menurun minggu lalu karena rendahnya kilang yang beroperasi.

Akibatnya, stok bensin kemungkinan turun 2,2 juta barel, yang merupakan penarikan mingguan kelima mereka. Sementara minyak sulingan yang mencakup minyak diesel dan pemanas, terlihat jatuh untuk minggu keenam berturut-turut. Bahkan diperkirakan telah turun hingga 2,4 juta barel.

"Pasar semakin khawatir tentang persediaan produk olahan, dan itu mendukung (ketidakstabilan) minyak mentah," kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC di New York. "Kilang-kilang AS beroperasi pada kapasitas superrendah. Mereka mengalami tahun yang sulit. Tidak ada desakan nyata untuk kembali ke layanan."

Diketahui, operasi pengilangan AS berjalan melambat pada September akibat adanya pemeliharaan. Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), kegiatan pengilangan ini berada di angka 85 persen dari total kapasitas pada pekan lalu.

Penguatan harga produk olahan, dengan bensin berjangka AS hampir satu persen lebih tinggi, menarik minyak mentah lebih tinggi. Meskipun diperkirakan stok minyak mentah AS naik 500.000 barel pekan lalu, kata para analis.

Laporan pasokan mingguan pertama dijadwalkan pada pukul 20.30 GMT dari American Petroleum Institute (API), diikuti oleh data EIA pada Rabu waktu setempat.

Di awal sesi, harga-harga jatuh karena perkiraan penumpukan minyak mentah AS. Sementara wakil menteri energi Rusia mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan pengurangan produksi yang lebih dalam oleh OPEC dan sekutunya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA