Special Consumption Tax nama rencana yang dibuat oleh Vietnam untuk meningkatkan daya saing produk dalam negerinya. Caranya adalah dengan menurunkan pajak produk dalam negeri sementara pajak produk luar negeri tetap sama.
Walaupun masih rencana, namun program itu telah membuat beberapa perusahaan ketar-ketir. Misalnya, Mitsubishi Xpander yang pada 2020 akan membuka produksi di Vietnam karena ingin menyiasati rencana tersebut.
Meski demikian, menurut Duta Besar Republik Indonesia untuk Vietnam, Ibnu Hadi, pemerintah Vietnam saat ini masih menggodok rencana tersebut dan lebih berhati-hati agar tidak ada standar ganda yang menyalahi aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
"Yang saya tangkap, karena banyak reaksi dari berbagai importir dan eksportir jadi dia (Pemerintahan Vietnam) berhati-hati, dia lihat lagi ketentuan yang akan dia keluarkan apakah aman, apakah sesuai dengan WTO," ujar Dubes Ibnu Hadi kepada wartawan di Shanghai Storm Restaurant, Pecenongan, Jakarta Pusat, Jumat (18/10).
Dubes Ibnu Hadi juga mengungkapkan, seharusnya
special consumption tax diberlakukan per 1 Oktober, namun hingga sekarang belum terlaksana.
Kalahnya daya saing produk dalam negeri Vietnam, khususnya otomotif sendiri berawal sejak pemberlakuan zero tax di negara-negara anggota ASEAN. Sejak itu, penjualan produk mobil dalam negeri Vietnam kalah dengan Thailand dan Indonesia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: