Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kenaikan Harga Saham BTN, Pengamat: Apa Iya Investor Mudah Terkecoh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Minggu, 15 September 2019, 17:03 WIB
Kenaikan Harga Saham BTN, Pengamat: Apa Iya Investor Mudah Terkecoh
Bank BTN/Net
rmol news logo Ada anomali alias keanehan terhadap kondisi kenaikan harga saham Bank Tabungan Negara (BTN) dalam perdagangan bursa efek di pekan terakhir.

Saham bank berkode emiten BBTN itu justru menguat di tengah sorotan atas tingginya non-performing loan (NPL) bank plat merah itu.

“Ditengah  sorotan atas tingginya rasio kredit bermasalah di BTN, sangat aneh jika nilai sahamnya di bursa justru  mengalami kenaikan,” ujar pengamat Pergerakan Pasar Saham Indonesia (PPSI), Harley Prasetyo kepada redaksi, Minggu (15/9).

Dia mengatakan, rasio NPL BTN saat ini terbilang tinggi akibat banyaknya kredit yang macet. Merujuk laporan keuangan BTN pada Juni 2019, terjadi peningkatkan kredit macet yang signifikan di bank yang fokus pada kredit perumahan tersebut.

Total kredit bermasalah pada periode itu mencapai Rp8,3 triliun dengan kredit macet alias kolektibilitas 5 sebesar Rp5,94 triliun.

Harley menjelaskan, rasio NPL menunjukkan tingkat kemampuan  manajemen BTN dalam mengelola kredit bermasalah. Semakin tinggi rasio NPL, pertanda semakin buruk kualitas kredit dari bank tersebut.

Selain NPL, terang pengamat PPSI ini, ada sejumlah kasus kredit bermasalah di BTN yang kini tengah disidik Bareskrim Polri dan Kejaksaan Agung. Kuat dugaan terjadinya praktek broker dalam pengurusan pengajuan Kredit di BTN yang kental nuansa KKN karena diduga melibatkan menantu dari mantan Dirut BTN.

“Kasus kredit bermasalah di PT Borneo Delapan Enam dan PT Skyline yang saat ini disidik aparat hukum menunjukkan kentalnya unsur KKN dalam pengurusan kredit yang akhirnya macet dan sulit tertagih,” ujar dia.

Belum lagi adanya kasus pembobolan dana nasabah yang nilainya mencapai Rp 250 miliar dan saat ini juga tengah ditangani Bareskrim Polri. Kasus tersebut juga diduga melibatkan Direksi Bank BTN.

“Apa iya investor begitu mudah terkecoh hanya dengan propaganda oleh pengamat pasar modal untuk menaikan harga saham bank BTN saat ini,” ujar Harley.

Berbagai kasus itu menunjukkan performance BTN yang negatif. Diduga akibat banyaknya terjadi fraud oleh manajemen yang tidak hati hati dalam mengelola kredit.

“Kuat dugaan adanya unsur kejahatan perbankan yang terstruktur dan masif oleh oknum petinggi Bank BTN selama ini,” tandas dia. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA