Hal
tersebut disampaikan Ketua BPS, Suhariyanto dalam jumpa pers
Perkembangan Inflasi periode Agustus 2019, di Kantor BPS, Pasar Baru,
Jakarta Pusat, Senin (2/9).
"Melihat situasi ini (ekonomi global) kemungkinan harga emas masih akan merambat pada bulan-bulan berikutnya," ujar Suhariyanto.
Harga
emas perhiasan naik 3,98 persen pada bulan lalu. Logam mulia ini pun
menyumbang 0,05 persen terhadap inflasi Agustus sebesar 0,12 persen.
Sementara secara tahunan, inflasi harga emas mencapai 13,26 persen
dengan andil 0,15 persen.
Kenaikan harga emas sudah terjadi
selama beberapa bulan terakhir mengikuti perkembangan harga emas dunia
serta dorongan kondisi global ekonomi yang tak pasti.
Saat ini, jelas Suhariyanto, emas dianggap jadi instrumen paling aman oleh para investor.
Direktur
Statistik Harga BPS, Nurul Hasanudin menjelaskan, komoditas emas yang
mengalami kenaikan harga bukanlah emas batangan, melainkan emas yang
kerap dipakai masyarakat.
Menelusuri laman resmi
logammulia.com, harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk
(Antam) perdagangan 2 Januari 2019 lalu masih sebesar Rp 665 ribu per
gram. Sementara, pada perdagangan hari ini, 2 September 2019 nampak
lebih tinggi yakni Rp 768 ribu per gram.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: