"Perlu digarisbawahi, efektivitas promosi digital yang mencapai 70 persen dari alokasi anggaran untuk menarik wisatawan baik mancanegara maupun lokal masih perlu dievaluasi," ujar anggota Komisi X, Anang Hermansyah, Jumat (26/7).
Kegagalan program promosi digital, dikatakan Anang, dapat terlihat dari belum tercapainya target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia di lima bulan pertama 2019. Padahal target Presiden Jokowi pada 2019 ini adalah mencapai 20 juta wisatawan.
"Kunjungan wisman ke Indonesia pada lima bulan pertama tahun 2019 ini baru mencapai 35 persen dari target atau setara dengan 6,37 juta," urainya.
Legislator asal Jember, Jawa Timur, ini menyarankan Arief Yahya melakukan evaluasi secara berkala atas efektivitas biaya yang dikeluarkan untuk promosi pariwisata Indonesia tersebut.
Anang menambahkan, Arief Yahya masih punya sisa waktu satu semester untuk menggenjot kunjungan wisman ke Tanah Air. Khususnya di momentum jelang akhir tahun.
"Jangan sampai biaya promosi yang berlimpah tidak berbanding lurus dengan capaian kunjungan wisman ke Indonesia," tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: