Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tim IT Hotel Bahas Tantangan Era Revolusi Industri 4.0

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Minggu, 14 Juli 2019, 22:36 WIB
Tim IT Hotel Bahas Tantangan Era Revolusi Industri 4.0
Faisal Amir/Net
rmol news logo Management Hotel Information Technology Association Indonesia (HITA–ID) menggelar National Hotel Information Technology Conferences 2019 di Jakarta, pada Sabtu (13/7).

Chairman HITA–ID, Faisal Amir menyebutkan kegiatan rutin dua tahunan itu untuk meningkatkan pengetahuan dan perkembangan Information Technology (IT) yang semakin penting terhadap keberadaan hotel dalam persaingan era digital Revolusi Industri 4.0.

“Isu-isu industri teknologi 4.0 yang menjadi pembahasan dalam acara dua tahunan ini bisa dijadikan acuan dalam menjalankan bisnis hotel ke depan, seiring meningkatnya persaingan di dunia perhotelan,” kata Faisal Amir dalam keterangan tertulis, Minggu (14/7).

Dikatakan Faisal, persaingan bisnis antar hotel dewasa ini semakin ketat di Indonesia. Persaingan bukan hanya dalam tataran harga dan pelanggan atan konsumen, tetapi fasilitas teknologi juga kian dituntut demi menunjang kelancaran kemajuan hotel.

“Peran IT dalam bisnis hotel hari ini dan di masa mendatang menjadi semakin penting. Karena bisa membantu memperlancar urusan operasional dan juga dapat mempermudah para pelanggan untuk mem-booking hotel secara online,” jelasnya.

Kaitannya dengan IT, dia menegaskan bahwa penunjang pemasaran bisnis hotel di era digital ini adalah internet yang sudah barang tentu jaringan nirkabel harus terjaga kualitas jaringannya.

“Sekarang juga sudah mengarah ke cloud kan, kalau internet terganggu otomatis pengerjaannya juga terganggu,” imbuhnya.

Sementara mengenai dampak era revolusi industri 4.0 terhadap keuntungan hotel atau justru malah membuat hotel merugi, Faisal tegas mengatakan pihak hotel sangat diuntungkan dengan perkembangan dunia IT di era digital.

“Misalnya dari 100 karyawan bisa dipangkas menjadi 50 karyawan. Karena sekarang semuanya serba digital. Mungkin kita bisa memangkas semua karyawan, cuma dari sisi karyawan juga gitu. Kita ada ruginya. Kita pun makanya dari sisi IT, dulu IT bisa dikerjaan 3 orang, sekarang cukup dikerjakan 1 orang," tandasnya.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA