Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Apresiasi Kinerja Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, TKBM Berharap Perhatian Lebih Pemerintah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/darmansyah-1'>DARMANSYAH</a>
LAPORAN: DARMANSYAH
  • Selasa, 09 Juli 2019, 19:08 WIB
Apresiasi Kinerja Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, TKBM Berharap Perhatian Lebih Pemerintah
Pelabuhan bongkar muat/Net
rmol news logo Koperasi Karya Sejahtera Tenaga Kerja Bongkar Muat (Koperasi KSTKBM) memberi apresiasi terhadap kinerja Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok. Menurut mereka, OP Tanjung Priok sudah berhasil menjadi wadah bagi pengelola TKBM dalam membina anggotanya.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal ini menjadi angin segar menjelang peringatan hari Koperasi pada 12 Juli 2019. “Kami harus mengucapkan terima kasih kepada jajaran OP Tanjung Priok yang sudah melakukan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sesuai UU No 17/2008 tentang Pelayaran,” ucap Ketua Koperasi KSTKBM Tanjung Priok, H. Suparman di Jakarta Utara, Selasa (9/7).

Dijelaskan Suparman, sebagai bukti dari pelaksanaan tupoksi tersebut, kelancaran bongkar muat di pelabuhan Tanjung Priok berlangsung kondusif. Pencapaian bongkar muat di dermaga konvensional untuk barang curah mencapai 500 sampai 600 ton per shift atau rata-rata 75 ton per jam.

Begitu juga dengan terminal petikemas yang jika dihitung berdasarkan box crane per hour (BCH) rata-rata mencapai 27 sampai 34 boks/jam. Catatan tersebut sudah melampaui target yang ditetapkan Kementerian Perhubungan selama ini.

“Itu semua bisa tercapai karena OP sebagai regulator mampu membangun komunikasi yang baik dengan semua pemangku kepentingan di pelabuhan,” imbuhnya.

Indikator lain, menurut Suparman, waiting time maupun dwelling time di Pelabuhan Tanjung Priok juga sesuai target yang ditetapkan. Sebagai satu-satunya lembaga pengelola TKBM di pelabuhan, Koperasi KSTKBM berharap kerja sama yang sudah baik dengan para stakeholders di pelabuhan akan semakin meningkat lagi.

Tak hanya itu, untuk meningkatkan kesejahteraan TKBM, pihaknya pun berharap adanya kepedulian dari operator pelabuhan, baik PT Pelabuhan Indonesia II (IPC Pelindo II) maupun perusahaan-perusahaan bongkar muat lain. Terutama untuk menyalurkan dana bina lingkungan (Corporate Social Responsibility/CSR) kepada TKBM.

“Kami mengelola lebih dari 2.400 orang TKBM yang perlu ditingkatkan kesejahteraannya. Kami sangat berharap program-program CSR menyentuh kehidupan TKBM yang sehari-harinya bergulat dengan kegiatan bongkar muat di pelabuhan,” harap Suparman

Sejauh ini, jelas dia, para pekerja TKBM membutuhkan bantuan untuk meningkatkan kesejahteraan. Program bantuan modal usaha, beasiswa, peningkatan keterampilan pascapensiun, maupun dana rasionalisasi merupakan beberapa usulan yang diharapkan bisa diterima TKBM.

Pihaknya pun meminta Menteri Perhubungan Budi Karya, maupun Menteri BUMN Rini Soemarno, untuk turun langsung ke lapangan berdialog dengan para TKBM yang kesejahteraannya masih harus ditingkatkan.

“Jangan sampai nasib TKBM seperti peribahasa ayam mati di lumbung,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA