Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Melawat Ke Korea Selatan, Menteri Airlangga Tindaklanjuti Kesepakatan Sektor Industri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 27 Juni 2019, 16:08 WIB
Melawat Ke Korea Selatan, Menteri Airlangga Tindaklanjuti Kesepakatan Sektor Industri
Airlangga Hartarto berfoto bersama dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MoTIE) Korea Selatan, Sung Yun Mo/Istimewa
rmol news logo Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kerja sama bilateral dengan Korea Selatan di berbagai bidang, termasuk sektor industri.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Untuk membuka lebih besar kerja sama tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) RI Airlangga Hartarto menggelar pertemuan dengan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MoTIE) Korea Selatan, Sung Yun Mo di Seoul pada Rabu (26/6) waktu setempat.

“Pertemuan ini untuk follow up leaders meeting, yang juga menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) pada September 2017 lalu,” kata Menperin seusai pertemuan tersebut.

Airlangga mengatakan, beberapa kerja sama strategis sudah dilakukan meliputi joint task force, untuk mempromosikan kerja sama ekonomi.

“Kami memiliki Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement di 2019 yang menargetkan perdagangan bilateral hingga USD30 miliar pada 2022 mendatang,” imbuhnya.

Airlangga menyebut, saat ini pihaknya memiliki total 10 kesepakatan kerja sama internasional dengan berbagai mitra di Republik Kore. Enam di antaranya, merupakan kerja sama antara unit di lingkungan Kemenperin dengan lembaga pemerintah di Korea.

“Secara umum, tingkat implementasi kerja sama Kemenperin dengan mitra di Republik Korea sangat baik, yaitu sembilan dari 10 kesepakatan telah terimplementasikan,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, dilakukan juga penandatanganan kerja sama lanjutan antara Kemenperin dengan Dewan Riset Nasional untuk Ekonomi, Kemanusiaan, dan Ilmu Sosial atau National Research Council for Economic, Humanities, and Social Sciences (NRC) Korea Selatan.

“Ini sebagai perjanjian turunan MoU terkait industri 4.0 yang telah ditandatangani pada 10 September 2018,” tuturnya.

Dengan ini pihaknya akan memfasilitasi penempatan tenaga ahli teknis, termasuk menyelenggarakan implementasi industri 4.0 yang bakal dilakukan di lima sektor industri, yakni otomotif, makanan dan minuman, tekstil dan produk tekstil, kimia, dan elektronik.

“Sebagai follow up MoU, tadi kami menandatangani perjanjian kerangka kerja sama teknis dengan NRC,” ujarnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA