Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meningkatkan Potensi Ekspor Ke Amerika Jadi Salah Satu Peluang Indonesia Di Tengah Perang Dagang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 18 Juni 2019, 00:18 WIB
Meningkatkan Potensi Ekspor Ke Amerika Jadi Salah Satu Peluang Indonesia Di Tengah Perang Dagang
Ilustrasi/Net
rmol news logo Perang Dagang yang terjadi antara China dan Amerika Serikat secara tidak langsung juga berimbas ke Indonesia. Hanya saja, Indonesia tetap dimungkinkan untuk mengambil peluang dari situasi tersebut, salah satunya adalah dengan meningkatkan potensi ekspor ke Amerika Serikat.

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Pingkan Audrine Kosijungan mengatakan, peningkatan potensi ekspor ke amerika harus tetap memperhitungkan selisih perdagangan bilateral agar tidak semakin melebar.

Ia menambahkan, pilihan komoditas ekspor yang tepat dan strategi diplomasi perdagangan Indonesia perlu terus dioptimalkan agar penetrasi produk-produk Indonesia ke pasar Amerika Serikat dapat memperkecil defisit neraca perdagangan yang ada saat ini.

Kehati-hatian menurut Pingkan sangat penting agar peluang yang ada tidak menjadi bumerang mengingat ada kemungkinan bagi Washington untuk mencabut mekanisme generalized system of preferences (GSP) terhadap Indonesia.

“Bukan tanpa alasan kita harus fokus mempertahankan penetrasi produk kita ke pasar Amerika Serikat. Setidaknya pada semester pertama tahun 2018, enam dari sepuluh komoditi utama ekspor Indonesia menempatkan mereka sebagai negara tujuan pada posisi teratas – industri tekstil dan produk tekstil (TPT), karet dan produk karet, alas kaki, udang, kakao dan kopi, posisi ketiga untuk komoditi hasil hutan dan posisi kesembilan untuk komoditi sawit dengan total nilai ekspor kedelapan komoditi tersebut mencapai USD 5,5 juta,” jelas Pingkan dalam keterangan tertulis yang diterima, Senin (17/6).

Lebih lanjut, Pingkan memaparkan, pemerintah perlu mengoptimalkan strategi perdagangan yang sudah ada. Berdasarkan data WTO di bulan Oktober 2018, jumlah kerja sama perdagangan Indonesia mencapai 288 dengan ragam bentuk seperti bilateral maupun multilateral.

Tidak jarang sebenarnya kerjasama ekonomi yang termuat dalam ini tumpang tindih satu dengan yang lainnya. Dengan adanya road map yang jelas, diharapkan pemerintah bisa mengetahui dengan jelas produk/komoditas ekspor mana yang dapat diintensifkan ke negara mitra yang memiliki pasar potensial.

“Dengan adanya road map tersebut, produsen dalam negeri juga bisa memetakan produk/komoditas apa saja yang dapat diekspor dalam jumlah besar dan ke negara mana. Momentum perang dagang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat,” tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA