Menurut Didik, pasar industri penerbangan nasional sangat besar dan berpeluang menguntungkan jika dikelola dengan baik. Dibanding melibatkan maskapai asing, pemerintah seharusnya memaksimalkan potensi industri dalam negeri.
"Pasar yang besar ini adalah modal ekonomi nasional yang harus dikelola dengan sentuhan kebijakan yang tepat sehingga tidak merugikan secara nasional pula," jelas Didik dalam Diskusi Online INDEF (DOI) bertajuk 'Mimpi Tiket Penerbangan Murah: Perlukah Maskapai Asing Menjadi Solusi', Minggu (16/6).
Di tengah usulan masuknya maskapai asing, selama ini industri penerbangan tanah air dinilainya sudah bersaing secara sehat selama dua dekade belakangan. Hal ini menandakan industri maskapai di Indonesua mampu lebih baik dari negara-negara lain.
"Jika pasar dibuka secara gegabah, maka banyak kerugian yang akan diperolah di mana manfaat pasar dalam negeri yang besar akan dinikmati asing," jelasnya.
Oleh karenanya, pemerintah diminta untuk memikirkan secara matang untuk mencari jalan keluar berkaitan dengan harga tiket pesawat yang memberatkan masyarakat.
"Jadi kepentingan untuk membuat industri bersaing, harga tiket murah, dan menjaga potensi nasional agar tidak merugikan kepentingan bangsa harus dijaga secara bersamaan," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.