Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Empat Sektor Ekonomi Indonesia Alami Penurunan Pada Triwulan 1 Tahun 2019

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Rabu, 08 Mei 2019, 19:11 WIB
Empat Sektor Ekonomi Indonesia Alami Penurunan Pada Triwulan 1 Tahun 2019
Tauhid Ahmad/RMOL
rmol news logo Perkembangan ekonomi Indonesia sudah melewati periode Triwulan I di tahun 2019. Sebanyak empat sektor ekonomi di Indonesia disebut mengalami penurunan.

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad mengatakan, terdapat empat sektor ekonomi di Indonesia yang mengalami penurunan pada periode Triwulan 1 di 2019 ini.

Padahal, Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada 2019 mencapai 5,3 persen. Hal tersebut dibantah INDEF setelah melihat pertumbuhan ekonomi pada Triwulan 1 2019.

"Kita ingin merespons, mengklarifikasi beberapa hal yang disampaikan oleh Pemerintah maupun BPS, menurut kami ada beberapa hal yang tidak sesuai yang mesti kita luruskan," ucap Tauhid Ahmad, dalam acara Respons Perkembangan Ekonomi Triwulan 1 2019 di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).

Sektor ekonomi yang mengalami penurunan tersebut yakni sektor pertanian, sektor industri pengolahan, sektor transportasi dan pergudangan serta sektor konstruksi.

Pada sektor pertanian, perhutanan dan perikanan mengalami penurunan menjadi 1,81 persen dibanding periode yang sama pada 2018 yaitu sebesar 3,34 persen.

"Sektor pertanian, perhutanan, perikanan di tahun 2018 3,34 (persen) sedangkan tahun 2019 kita turun drastis (menjadi) 1,81 (persen)," jelas Tauhid.

Sehingga, Pemerintah diharapkan dapat melakukan revisi terhadap kebijakan penetapan HPP dan HET, baik untuk gabah dan beras serta mendorong upaya peningkatan skala ekonomi tanaman pangan.

Pada sektor industri pengolahan juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018. Sektor pada industri pengolahan yang terdampak yakni pada subsektor batubara, pengilangan migas, industri kulit, industri kayu, industri karet, barang galian bukan logam, elektronik dan alat angkutan.

"Pada sektor industri pengolahan yang digaung-gaungkan merespon 4.0 ternyata justru turun dari tahun 2018 sebesar 4,6 (persen) menjadi 3,86 (persen) pada 2019," katanya.

Selanjutnya pada sektor transportasi juga mengalami perlemahan, terutama pada transportasi udara yang diakibatkan kenaikan harga tiket pesawat yang drastis pada Januari 2019.

"Sektor Transportasi dari 8,56 (persen) pada tahun 2018 menjadi 5,25 (persen) pada 2019," jelasnya.

Oleh karenanya, Tauhid berharap Pemerintah dapat menurunkan tarif batas atas tiket pesawat agar dapat menyesuaikan kemampuan keuangan konsumen tingkat bawah.

Sedangkan pada sektor konstruksi juga mengalami penurunan yang drastis yang diakibatkan Pemerintah belum banyak memulai untuk belanja infrastruktur, serta permintaan terhadap sektor properti masih stagnan.

"(Sektor) konstruksi dari 7,35 (persen) pada 2018 menjadi 5,91 (persen) pada 2018," lanjutnya

Pemerintah, katanya, mustahil dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi di 2019 mencapai 5,3 persen lantaran pada periode Triwulan 1 tidak sesuai dengan harapan.

"Empat sektor kami ini menjadi penyebab kenapa di tahun 2019 tidak terlalu bagus disuatu permulaan mengejar (pertumbuhan ekonomi) sebesar 5,3 persen," tandasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA