Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BI Jaga Kondisi Ekonomi

Pertahankan Repo Rate 6%

Jumat, 26 April 2019, 09:21 WIB
BI Jaga Kondisi Ekonomi
Foto/Net
rmol news logo Bank Indonesia (BI) mela­lui Rapat Dewan Gubernur (RDG) memutuskan untuk tetap mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 6,00 persen. Sedangkan suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Keputusan tersebut sejalan dengan upaya mem­perkuat stabilitas eksternal perekonomian Indonesia.

"Keputusan tersebut konsis­ten dengan upaya memperkuat stabilitas eksternal perekono­mian khususnya untuk men­gendalikan defisit transaksi berjalan ke dalam batas yang aman dan mempertahankan daya tarik aset keuangan do­mestik," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, kemarin.

Untuk mendorong permintaan domestik, BI akan mem­perluas kebijakan yang lebih akomodatif seperti mening­katkan ketersediaan likuiditas dan mendukung pendalaman pasar keuangan. Caranya den­gan penguatan strategi operasi moneter, mendorong efisiensi pembayaran ritel melalui per­luasan layanan Sistem Klir­ing Nasional Bank Indonesia (SKNBI).

Selain itu, kata dia, BI akan mendorong suplai transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF). Khususnya, melalui penyederhanaan ke­tentuan kewajiban underlying transaksi, mendorong imple­mentasi penyelenggara sarana pelaksanaan transaksi di pasar uang dan pasar valas.

Kemudian, mengembang­kan pasar Surat Berharga Komersial (SBK) sebagai alternatif sumber pendanaan jangka pendek oleh korpo­rasi dan mendorong perluasan elektronifikasi bansos non tunai, dana desa, moda trans­portasi, dan operasi keuangan pemerintah.

"Koordinasi dengan pemer­intah dan otoritas terkait juga terus dipererat guna memper­tahankan stabilitas ekonomi, khususnya dalam pengenda­lian inflasi dan defisit tran­saksi berjalan, serta menjaga momentum pertumbuhan ekonomi ke depan, khususnya dalam memperkuat permintaan domestik dan mendorong ekspor, pariwisata dan aliran modal asing," bebernya.

Rupiah Menguat


Bank sentral juga mencatat, nilai tukar rupiah menguat di­topang kinerja sektor eksternal yang terus membaik. Nilai tukar rupiah pada 23 April 2019 tercatat menguat 1,17 persen secara point to point dibandingkan dengan akhir Maret 2019. "Dan, 0,58 persen secara rerata dibandingkan dengan rerata Maret 2019," katanya Perry.

Jika dibandingkan 2018, nilai tukar rupiah juga menguat 2,17 persen dan 0,80 persen secara rerata. Perkem­bangan ini tidak terlepas dari perkembangan aliran masuk modal asing yang besar ke pasar keuangan domestik, ter­masuk aliran masuk ke pasar saham yang berlanjut pada April 2019.

Ke depan, kata dia, sejalan prospek sektor eksternal yang membaik didorong prospek perekonomian domestik yang tetap positif dan ketidakpas­tian pasar keuangan yang berkurang akan membuat nilai tukar rupiah stabil. "BI akan terus mendorong pendalaman pasar keuangan, khususnya di pasar uang dan valas," tukas­nya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA