Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Urusan Bawang Panas Dingin

20 Ton Digelontorkan

Sabtu, 13 April 2019, 09:14 WIB
Urusan Bawang Panas Dingin
Foto/Net
rmol news logo Pemerintah terus menggenjot operasi pasar untuk menekan harga bawang merah dan bawang putih. Sebanyak 20 ton komoditas tersebut dipasok ke 46 titik di berbagai wilayah di Jakarta dan sekitar.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Operasi pasar dilakukan sejak tanggal 12 sampai 16 April. "46 titik itu terdiri dari 39 pasar, 2 kecamatan dan 2 perumahan. Kami harapkan harga bisa kembali stabil dan normal," ungkap Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi saat acara pelepasan Gelar Pangan Murah di Toko Tani Indonesia Center (TTIC), di Jakarta, kemarin.

Agung menjelaskan, operasi pasar menyasar pasar eceran dan permukiman masyarakat kelas menengah ke bawah. Sehingga diharapkan kegiatan itu langsung berefek terhadap pergerakan harga bawang merah dan putih.

Agung merinci, dari total 20 ton bawang, terdiri dari 10 ton bawang merah dan 10 ton bawang putih. Bawang merah dilepas dengan harga Rp 20.000 per kilogram (kg). Harga itu lebih murah dari harga pasaran sebesar Rp 60.000 per kg. Dan 10 ton bawang putih dengan harga Rp 23.500 per kg. Harga itu juga jauh lebih murah dari pasaran Rp 55.000 per kg.

Selain bawang, Agung me­nyampaikan, pihaknya juga me­masok 4 ton cabe merah keriting dengan harga Rp 18.000. Harga itu lebih murah dari harga pasaran Rp 25.000 per kg.

"Semua komoditas terse­but didatangkan langsung dari gabungan kelompok tani," ungkapnya.

Kata Agung, operasi pasar dilakukan sebagai bentuk peran Kementan ikut menjaga kestabilan harga bahan pangan pokok yang pada akhirnya berkontribusi menurunkan in­flasi.

"Kami memiliki instrumen untuk berupaya menjaga stabi­lisasi harga pangan melalui Toko Tani Indonesia (TTI), dan TTI (Centre)," jerlasnya.

Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menyambut gembira operasi pasar dilakukan pemerintah. Karena, harga bawang merah dan bawang putih, masih cukup tinggi.

"Operasi pasar biasanya efek­tif walau sifatnya smeentara. Kami harapkan harga bisa segera turun," kata Mansuri.

Jika sudah turun, Mansuri meminta, tetap menjaga pasokan dua komoditas tersebut. Apalagi, tidak lama lagi akan memasuki bulan suci Rama­dhan. Permintaan akan mengalami kenaikan hingga 100 persen.

Mansuri juga meminta operasi pasar dilakukan lebih luas, tidak hanya di Jakarta saja. Tetapi di daerah-daerah lain. Karena kenaikan dua komoditas itu terjadi merata di bebagai daerah.

Mansuri meragukan keterse­diaan stok bawang putih yang diklaim masih banyak. "95 persen bawang putih kan berasal dari impor. Kalau tidak ada impor, dapat pasokan dari mana. Kalau memang tidak ada, sebaiknya impor saja," ungkapnya.

Kerek Inflasi

Bank Indonesia (BI) mencatat inflasi sebesar 0,25 persen pada pekan kedua april secara bulanan (month-to-month). Deputi Gubernur Senior BIMirza Adityaswara mengungkap­kan angka tersebut meningkat dibandingkan pekan pertama April yang hanya sebesar 0,21 persen.

"Dari kenaikan itu nilai inflasi secara tahunan (year-on-year) per pekan kedua April mencapai 2,61 persen atau meningkat dari data Maret yang hanya 2,48 persen," ungkap Mirza.

Dia menuturkan, inflasi pada April ini terjadi akibat kenaikan harga di kelompok bawang. Harga bawang merah naik 18 persen secara bulanan. Padahal di April tahun sebelumnya, kenaikan harga bawang merah hanya 15,5 persen. Se­mentara bawang putih harga naik 21,6 persen.

"Kenaikan itu cukup tinggi naiknya, memang kami harus segera mengendalikan harga bahan pangan mulai dari bawang merah, bawang putih, tomat, dan buah-buahan," jelas dia.

Meski inflasi secara tahunan naik, Mirza menilai laju inflasi masih di dalam rentang BI yakni, 3,5 persen plus minus 1 persen. Bahkan, ia memprediksi in­flasi hingga akhir tahun, inflasi bisa jatuh di angka 3 hingga 3,2 persen.

"Angka 2,64 persen ini sebe­narnya ada di batas bawah rentang inflasi BI," imbuhnya.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) men­catat inflasi Maret sebesar 0,11 persen. Inflasi ini disebabkan oleh kenaikan harga bawang merah yang memberi andil in­flasi 0,06 persen, bawang putih sebesar 0,04 persen, dan tarif tiket pesawat terbang sebesar 0,03 persen. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA