Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Daerah Transmigrasi Di Sumatera Jadi Hambatan Besar PLN

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 02 April 2019, 05:46 WIB
Daerah Transmigrasi Di Sumatera Jadi Hambatan Besar PLN
Ilustrasi/Net
rmol news logo Perusahaan Listrik Negara (PLN) bertekad penuh dalam meningkatkan kehandalan dan pasokan listrik di seluruh wilayah Sumatera.

Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo menjelaskan bahwa sejauh ini hambatan terbesar yang dihadapi PLN adalah banyaknya daerah transmigrasi yang sulit dijangkau.

Namun demikian, dia berjanji PLN akan terus berupaya untuk mengatasi semua hambatan agar seluruh lapisan masyarakat bisa menikmati listrik.

Khusus di Sumatera Selatan, kata Wiluyo, kini sudah hampir semua teraliri listrik.

“Saat ini ratio elektrifikasi di Sumatera Selatan sudah mencapai 91 persen, Insyallah ke depan tidak ada pemadaman lagi,” ujarnya dalam acara peresmian limaInfrastruktur kelisrikan yang terdiri dari GIS (Gas Insulated Swicthgear) GIS, GI dan SKTT di Sumatera Selatan, Senin(1/4).

Ia menambahkan bahwa pasokan listrik di Provinsi Sumatera Selatan aman dan handal dengan kapasitas pembangkit 1.358 MW dengan beban puncak 705 MW.

Keandalan penyediaan listrik di Sumatera Selatan tersebut selain didukung dari jumlah kapasitas pembangkit itu sendiri juga didukung dengan Sistem Interkoneksi Tegangan Ekstra Tinggi Sumatera 275 kV dan Sistem Interkoneksi Tegangan Tinggi Sumatera 150 KV dan sistem 70 kV.

Adapun proyek yang diresmikan pada Proyek Kelistrikan Di Wilayah Sumatera Bagian Selatan, yaitu, GIS (Gas Insulated Switchgear) 150 kV Kota Barat dengan kapasitas 1 x 60 MVA yang merupakan instalasi GIS pertama di Sumatera Bagian Selatan, GI 150 kV Gandus kapasitas sebesar 1x30 MVA dan 1x60 MVA dengan total kapasitas 90 MVA, GI 150 kV Kenten dengan kapasitas 2x60 MVA total kapasitas sebesar 120 MVA.

Selain itu, lanjutnya, proyek lainnya yang juga diresmikan adalah GI 150 kV Kayu Agung dengan kapasitas 1x60 MVA dan SKTT (Saluran Kabel Tegangan Tinggi) 150 kV Kota Barat hingga Gandus sepanjang 5,1 kms yang merupakan Instalasi SKTT pertama di Sumatera Bagian Selatan.

Dengan beroperasinya kelima proyek di atas, Wiluyo yakin akan memberikan manfaat yang besar untuk sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang.

“Meningkatkan keandalan suplai energi Listrik Kota Palembang dengan terbentuknya Sistem Ring Gardu Induk 150 kV Kota Palembang yang terkoneksi dengan sistem 70 kV menjadi salah satu sumber suplai utama untuk pertumbuhan permintaan energi listrik di Kota Palembang di masa yang akan datang dan diharapkan menekan biaya pokok produksi serta memperbaiki susut dan mutu tegangan di kota Palembang karena lebih dekat dengan beban,” pungkas Wiluyo. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA