Dimensy.id
Apollo Solar Panel

STT PLN-IP Unjuk Teknologi Regasifikasi Berbasis Sampah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 31 Maret 2019, 21:25 WIB
STT PLN-IP Unjuk Teknologi Regasifikasi Berbasis Sampah
Upaya TOSS Listrik Kerakyatan ini merupakan bagian dari program "Waste Management and Waste to Energy" yang diinisiasi oleh Ketua STT PLN Supriadi Legino dan bekerja sama dengan IP serta Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali./RMOL
rmol news logo Sekolah Tinggi Teknik Perusahaan Listrik Negara (STT PLN) dan PT Indonesia Power (IP) menggelar demo dan pemaparan Regasifikasi Listrik untuk Rakyat yang mengimplementasikan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) untuk Listrik Kerakyatan di PLN Kantor Pusat.

Upaya TOSS Listrik Kerakyatan ini merupakan bagian dari program "Waste Management and Waste to Energy" yang diinisiasi oleh Ketua STT PLN Supriadi Legino dan bekerja sama dengan IP serta Pemerintah Kabupaten Klungkung, Bali.

“Jadi ini penelitian yang memang bisa diaplikasikan untuk masyarakat,” ujar Supriadi saat menceritakan awal ide Regasifikasi-TOSS yang bermula dari penelitian untuk mengurangi sampah sekaligus memberi manfaat lebih bagi masyarakat khususnya dalam hal energi di Jakarta, Minggu (30/3).

Regasifikasi-TOSS sendiri merupakan pemanfaatan sampah untuk diolah menjadi sumber energi baru. Proses ini meliputi Peuyeumisasi yaitu fermentasi sampah, Pencacahan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, dan terakhir Peletisasi yang menghasilkan pelet.

Lebih lanjut, proses Peletisasi menghasilkan tiga jenis pelet yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan seperti pelet untuk kompor gas gasifikasi, pelet untuk gasifier dan pelet untuk co-firing batubara pada PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap).

“Rumusnya gampang, satu kilogram pelet menjadi 1 kWh listrik. Satu kilogram (pelet) ini berasal dari empat kilogram sampah basah kotor campuran, tidak perlu pemilahan,” papar Supriadi di hadapan jajaran Direksi PLN saat mempresentasikan Gasifikasi-TOSS.

Dalam pengembangannya, lanjut Supriadi, alat gasifier mengalami evolusi dan dalam prosesnya STT PLN juga menjalin kerja sama dengan berbagai mitra di bidang industri hingga engineering baik dalam dan luar negeri.

Kini, STT PLN mampu mengembangkan dua alat gasifier berbentuk mesin tetap dan mobile untuk kebutuhan cepat seperti saat bencana. “Gasifier sebenarnya sederhana tidak seperti turbin uap,” lanjutnya mengenai kepraktisan sistem ini.

Supriadi juga menuturkan bahwa proses pembuatan dan penggunaan materialnnya pun tidak dilakukan di luar negeri. “Semuanya 100 persen dalam negeri,” tegas Supriadi.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA