Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN, I Made Suprateka mengatakan program ini memberikan dampak ekonomi yang besar, diantaranga dengan menyediakan peluang kepada 620 ribu tenaga kerja secara langsung dan 3 juta tenaga kerja secara tidak langsung, tersebar di seluruh Indonesia.
"Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menciptakan kemandirian energi dengan memanfaatkan secara optimal sumber-sumber energi yang tersedia di Indonesia untuk kemaslahatan masyarakat," jelas Made di Jakarta, Sabtu (30/3).
Dia menjelaskan sebaran lokasi proyek ini ada di 59 lokasi di Sumatera, 34 lokasi di Pulau Jawa, 49 lokasi di Sulawesi, Kalimantan 34 lokasi dan Indonesia Timur 34 lokasi.
Katanya, proyek ini juga telah membuka peluang bagi pembangunan 75 ribu set tower, memanfaatkan 300 ribu kilometer konduktor aluminium, membangun 1.382 unit gardu induk, menggunakan 2.600 set trafo dan menyerap 3,5 juta ton baja profil dan pipa bukan pembangkit.
Salah satu dukungan nyata pemerintah terhadap program 35.000 MW dalam rangka peningkatan infrastruktur kelistrikan di Tanah Air, kata Made, dibuktikan dengan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 4/2016 tentang Percepatan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan.
"Secara garis besar, Perpres ini memuat aturan tentang tata cara percepatan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) baik secara swakelola maupun kerja sama dengan pihak lain meliputi kegiatan pembangunan atau pun pengembangan infrastruktur pembangkit maupun transmisi listrik," ungkapnya.
Khusus untuk wilayah Jawa Bagian Barat, lanjut Made, dalam program ini mendapatkan kewajiban untuk membangun 5700 MW dimana 15 persen (811MW) sudah beroperasi, 51 persen (2915MW) sedang konstruksi, dan tahap perencanaan 35 persen (2001.5MW).
Pembangunan transmisi telah mencapai 2189 kms, dimana 30 persen (666.7Kmr) sudah beroperasi, 35 persen (764.9 Kmr) sedang dalam tahap konstruksi dan 35 persen (757.8Kmr) dalam tahap perencanaan.
Sementara itu untuk gardu Induk telah dibangun sebesar 28.002 MVA, dimana 52 persen (14.654MVA) sudah beroperasi, 19 persen (5.388MVA) sedang dalam tahap konstruksi dan sisa 29 persen lainnya dalam tahap perencanaan (7960MVA).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: