Dirjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, pada 2020 akan dikirim empat kargo, dan sisanya dikirim sebanyak 80 kargo selama periode 2021-2025, masing-masing 16 kargo per tahun.
"Pak menteri (Menteri ESDM Ignasius Jonan) sudah tanda tangan (persetujuan penjualan) Jumat kemarin (1/3)," ujarnya dalam Indonesia-US-Japan LNG Workshop di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa (5/3)
Menurut Djoko, jika tidak segera dijual maka perusahaan harus melakukan lelang ulang. Terlebih harga yang ditawarkan dinilai baik mengacu pada harga minyak Jepang atau Japan Crude Cocktail (JCC).
"Kalau Jumat kemarin tidak ditanda tangan lelang batal dan harus dilelang lagi. Padahal, harganya dapat bagus 12,22 persen harga acuan minyak Jepang," jelasnya.
Djoko menambahkan, hingga 2025, Indonesia masih akan kelebihan pasokan gas. Di mana, saat ini untuk 40 kargo LNG belum ada yang terjual.
"Jadi sampai tahun 2025 kita masih punya 40 kargo yang perlu kita jual dan belum ada pembelinya," ujarnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: