Anggota Komisi IV Darori Wonodipuro menilai, rencana Kemendag tersebut sudah salah kaprah.
"Mestinya Kemendag lihat lapangan. Alasannya impor jagung untuk pangan ternak kurang juga harus dilihat dari data, sedangkan Kementan sendiri sudah berupaya untuk meningkatkan produksi," jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa (8/1).
Politisi Partai Gerindra itu menyesalkan kebijakan kementerian yang dipimpin Enggartiasto Lukita itu kembali melakukan impor dengan alasan yang tidak tepat.
"Jangan harga naik sedikit-sedikit langsung impor, itu alasan yang dibuat-buat saja. Kemendag kok hobinya impor," kata Darori.
Menurutnya, selain jagung, kemungkinan beras juga akan diimpor seperti komoditas lainnya. Kenaikan harga itu karena ulah tengkulak yang menimbun beras, bukan adanya kekurangan stok.
"Ini kan sudah biasa, dari dulu harga naik itu karena tengkulak bukan karena produksi yang berkurang," kata Darori.
Kemendag diketahui akan kembali melakukan impor beras sebanyak 30 ribu ton dalam waktu dekat. Hal itu diputuskan dalam rapat tertutup yang dihadiri sejumlah kementerian terkait.
Ide untuk kembali impor tersebut dicetuskan oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Hingga saat ini, stok beras di gudang Bulog melimpah. Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Tri Wahyudi mengatakan, pihaknya memiliki stok hingga 2,2 juta ton beras. Jumlah yang diperkirakan mencukupi hingga bulan Mei nanti.
[wah]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: