Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengataÂkan, jumlah cadangan terseÂbut merupakan yang terbesar yang pernah dikelola Bulog dalam lima tahun terakhir. Selain beras, stok akhir di tahun 2018 untuk komoditas lainnya yaitu gula pasir seÂbanyak 477 ribu ton, jagung 53 ribu ton, daging kerbau 5,8 ribu ton, dan minyak goreng 2,6 ribu kiloliter (kl).
"Ini bentuk konsisten BuÂlog menjalankan pemerintah dan amanat Undang-Undang Dasar (UUD) untuk menÂjaga kedaulatan pangan," ujarnya.
Jika melihat data Badan Pusat Statistik (BPS), selama 2018, Bulog telah menstabilÂkan harga pangan pokok, di antaranya beras di kisaran Rp 11.606 per kilogram (kg), gula pasir Rp 13.676 per kg, dan daging sapi Rp 114.195 per kg, serta jagung Rp 7.316 per kg.
Menurut dia, keberhasilan menjaga ketersediaan paÂsokan dan stabilisasi harga beras dan pangan pokok lainnya di seluruh daerah akan tercipta bila dilakukan secara bersama dengan duÂkungan seluruh pihak.
Memasuki 2019, Bulog memastikan ketahanan stok dapat terus terjaga dan opÂerasi pasar terus dilakukan. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir ada gejolak harga di pasar.
Menurut Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, upaya mewujudkan kedaulatan panÂgan melalui stabilisasi harga dilakukan dari hulu hingga ke hilir. Dari sisi hulu, BuÂlog menyerap hasil produksi petani dalam negeri di seluÂruh pelosok Indonesia dan bekerja sama dengan TNI dalam gerakan Serap Gabah Petani (Sergap).
Sedangkan di sisi hilir, pihaknya melakukan peÂmeratan stok pangan ke seluruh pelosok Indonesia dan stabilisasi harga pangan melalui operasi pasar yang dilakukan sepanjang wakÂtu. "Beras sebagai pangan pokok masyarakat Indonesia memiliki andil sebesar 0.130 persen terhadap inflasi di tahun 2018," katanya.
Selain itu, Bulog juga meÂnyalurkan Bantuan Sosial Rastra, penyaluran bantuan pangan untuk korban benÂcana alam, pasokan program Bantuan Pangan Non-Tunai, dan menjual komoditas panÂgan pokok murah berkualitas melalui berbagai saluran komersial perseroan.
Penyaluran Bansos Rastra sepanjang 2018 mencapai 1,2 juta ton, pengelolaan CBP untuk Operasi Pasar sebanyak 544 ribu ton merupakan staÂbilisasi harga dengan jumlah terbesar selama sepuluh tahun terakhir. "Dan CBP bencana alam sebanyak 6.953 ton yang diantaranya digunakan untuk korban bencana alam di Palu Donggala (Sulawesi Tengah), dan Lombok (NTB)," tandasÂnya. ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: