"Dengan IHK sebesar 135,96, sedangkan inflasi terendah terjadi di Banda Aceh sebesar 0,02 dengan IHK 128,20," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).
Sementara kota yang mengalami deflasi yakni Kota Sorong, dengan nilai 0,15 persen dengan IHK sebesar 134,89 dan deflasi terendah di Kendari sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 128,48.
"Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran," ujar Suhariyanto.
Kelompok pengeluaran itu yakni, bahan makanan sebesar 1,45 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,22 persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,13 persen.
Pada kelompok sandang sebesar 0,08 persen, kelompok kesehatan 0,02 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,01 persen. Untuk kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,28 persen.
Pada 2018, beberapa komoditas mengalami kenaikan, antara lain tarif angkutan udara, telur ayam ras, daging ayam ras, bawang merah, beras, tarif kereta api, ikan segar, bayam, tomat, sayur, wortel, jeruk, cabai rawit, air kemasan, rokok kretek.
"Kelompok sandang mengalami inflasi sebesar 0,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,08 pada November menjadi 122,18 pada Desember 2018," terang Suhariyanto.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: