Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Luhut: Samsung Tertarik Bangun Pabrik Di Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 19 Desember 2018, 09:47 WIB
Luhut: Samsung Tertarik Bangun Pabrik Di Indonesia
Luhut Binsar Pandjaitan (tengah)/RMOL
rmol news logo . Dampak ekonomi kepada masyarakat Bali dari pelaksanaan Pertemuan Tahunan International Monetary Fund-World Bank Group (IMF-WBG) 2018 yang digelar di Pulau Bali pada 8-14 Oktober kemarin menghasilkan Rp 5,492 triliun.

Nilai tersebut dirilis Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas dalam Forum Merdeka Barat (FMB) 9 yang dihadiri oleh Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan sebagai Ketua Panitia Nasional Pelaksanaan Pertemuan Tahunan IMF-WBG, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, di kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (18/12).

"Dampak positifnya sangat banyak, karena kita di dunia internasional akan sangat mudah "menjual" peluang di Indonesia. Tapi ingat, seperti yang seringkali saya katakan kita tidak akan "menjual" Indonesia dengan semudah itu, sebab kita punya dignity (harga diri) dan akan kita akan lakukan itu dengan sangat cermat," ujar Menko Luhut.

Menko Luhut juga menyampaikan dirinya telah bertemu dengan Samsung, produsen elektronik terbesar di Korea Selatan untuk membangun pabrik di Indonesia.

"Saya bilang kenapa kalian enggak bikin produknya di Indonesia. Mereka bilang mau. Karena kita sekarang sudah putihkan illegal mining di sana. Loncatan teknologi bisa kita buat dan dampaknya adalah kita bisa perbaiki pendidikan di wilayah setempat," tuturnya.

Hal ini menurutnya karena ada permintaan tenaga ahli sehingga pemerintah perlu untuk memacu penyediaan kebutuhan tenaga kerjanya.

Sementara itu Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyampaikan dalam IMF-WBG 2018 tersebut telah menghasilkan banyak kesepakatan dengan investor luar negeri.

"Sebanyak 14 BUMN berhasil menandatangani perjanjian kerjasama investasi dengan total nilai kesepakatan mencapai Rp 202 triliun, Bappenas juga sukses memfasilitasi kerjasama investasi dengan total nilai Rp 47 triliun. Selain itu, dampak yang juga sangat penting adalah kemampuan Indonesia untuk berperan di dalam forum internasional," jelasnya. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA