Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kementerian PUPR Bangun Jembatan Sementara Pulihkan Lalu Lintas Padang-Bukittinggi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 13 Desember 2018, 04:34 WIB
Kementerian PUPR Bangun Jembatan Sementara Pulihkan Lalu Lintas Padang-Bukittinggi
Foto/PUPR
rmol news logo Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang melakukan pembangunan jembatan sementara sebagai pengganti Jembatan Batang Kalu, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11, Padang Pariaman, Sumatera Barat yang rusak akibat Sungai Batang Ulakan meluap setelah hujan lebat, Senin (10/12) lalu.

Kehadiran jembatan sementara denhan rangka baja tersebut diharapkan dapat membuka kembali lalu lintas Kota Padang-Bukittinggi yang sebelumnya terputus.  
Demikian disampaikan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Sugiyartanto saat meninjau proses perakitan jembatan sementara bersama Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Rabu (12/12).

"Saat ini sudah dilakukan pemasangan jembatan sementara sepanjang 36 meter dengan tiap panel memiliki panjang 3 meter dan ditargetkan selesai dalam waktu 5-7 hari," kata Sugiyartanto.

Paralel dengan pembangunan jembatan sementara, Kementerian PUPR melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang juga tengah menyiapkan desain jembatan permanen, penyiapan anggaran dan dokumen lelang sehingga bisa segera ditenderkan.

"Biaya pembangunan jembatan permanen diperkirakan sekitar Rp 10 miliar. Pada Februari 2019 ditargetkan selesai tender dan sudah didapat pemenang lelangnya. Bulan Maret akan dimulai pembangunan dan Bulan September atau Oktober 2019 jembatan permanen sudah bisa digunakan," jelas Sugiyartanto.

Untuk antisipasi kejadian bencana, para personel di Balai telah membentuk Posko Siaga Bencana dan melakukan patroli serta menyiagakan alat berat di lokasi rawan bencana.

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno berharap pekerjaan permanen jembatan ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu, karena ruas jalan dimaksud merupakan jalur paling strategis dan memiliki peranan vital bagi masyarakat Ranah Minang. Jalan tersebut menjadi salah satu denyut perekonomian Sumbar karena jalur pariwisata ke Bukittinggi, Batusangkar, Payakumbuh, dan 50 Kota.

Di samping itu juga sebagai jalur transportasi ke Provinsi Riau dan menghubungkan beberapa kabupaten kota lain, serta jalur distribusi dan logistik pangan.

"Apabila jembatan darurat sudah selesai, saya mengimbau kepada masyarakat agar jalur ini digunakan untuk perjalanan dari Kota Padang menuju Bukittinggi. Sebaliknya masyarakat dari Bukittinggi menuju Padang bisa melewati Jalan Malalak-Sicincin," ujarnya.

Turut hadir Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Aidil Fiqri, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V Maryadi Utama, dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumbar Fathol Bari. [lov]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA