Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menteri Basuki: Infrastruktur Mempersatukan Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 04 Desember 2018, 04:07 WIB
Menteri Basuki: Infrastruktur Mempersatukan Bangsa
Foto/Kementerian PUPR
rmol news logo Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta seluruh insan PUPR terus menjaga kekompakan dan kerja sama menyelesaikan pembangunan infrastruktur yang merata hingga ujung pelosok Indonesia. Sebagai bentuk kehadiran pemerintah dan upaya mempersatukan bangsa.

Demikian disampaikannya saat upacara bendera memperingati Hari Bakti PU ke-73 di Lapangan Gedung Sate, Bandung, Senin (3/12).

"Saya berpesan, sebagai insan PUPR kita harus selalu menanamkan dalam diri kita sikap bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas, bergerak cepat dengan sigap dan cermat serta bertindak tepat dengan hasil yang bermanfaat. Karena kita adalah Kementerian PUPR yang siap bekerja kapan saja dan di mana saja," katanya.

Bertindak sebagai komandan upacara Dirjen Cipta Karya Danis H. Sumadilaga dan dihadiri oleh para pejabat tinggi madya, pratama dan pegawai Kementerian PUPR. Upacara Hari Bakti PU juga dilakukan di seluruh balai/balai besar Kementerian PUPR di daerah.

Menteri Basuki berpesan agar seluruh insan PUPR tidak cepat berpuas diri, tapi justru lebih berhati-hati dan bertanggung jawabatas setiap kebijakan dan langkah. Diperlukan terobosan baru dan lompatan agar mampu bersaing dengan negara-negara lain.

"Ide-ide kreatif dan inovatif harus dapat diimplementasikan, sehingga dihasilkan infrastruktur yang lebih berkualitas, lebih cepat, dan lebih murah," jelasnya.

Untuk selanjutnya, infrastruktur yang dibangun tidak lagi hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan dasar, namun harus ditujukan untuk mendorong peningkatan daya saing bangsa.

"Sebab itu semua pelaksanaan harus didasarkan atas proses pemrograman yang terencana
dengan baik dan kepemimpinan yang kuat," tutur Menteri Basuki.

Kepemimpinan yang kuat juga dibutuhkan untuk mengawal pemerataan dan peningkatan daya saing. Untuk itu seluruh pejabat dan insan PUPR harus mampu menjadi infrastructure manager, bukan hanya sekadar construction manager untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur dapat diselesaikan dengan tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tepat manfaat.

Pada akhir 2018 ini, Menteri Basuki kembali menekankan untuk fokus menyelesaikan pekerjaan yang sudah diprogramkan, dan menjaga komitmen untuk dapat mencapai prognosis penyerapan anggaran sebesar 93 persen sesuai target yang ditetapkan dengan tetap menjaga keselamatan, kualitas, dan keamanan hasil pekerjaan.

Untuk 2019 mendatang, Kementerian PUPR diberikan amanah alokasi anggaran sebesar Rp 110,7 triliun. Juga mendapat amanah tambahan untuk mendukung misi penguatan sumber daya manusia dan perekonomian masyarakat melalui pembangunan sekolah, perguruan tinggi, madrasah, serta pasar induk regional.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Basuki melakukan peletakan karangan bunga dan ziarah ke makam pahlawan sapta taruna di TMP Cikutra. Pahlawan Sapta Taruna merupakan tujuh pegawai PU yang gugur pada saat mempertahankan Gedung Sate yang merupakan Kantor Departemen Perhubungan dan Pekerjaan Umum kala itu dari serangan Belanda yakni Soehodo, Didi Hardianto Kamarga, dan Muchtaruddin, Rio Soesilo, Soebengat, Ranu dan Soerjono.

Generasi muda PUPR juga turut hadir dalam acara upacara dan ziarah tersebut.

"Melalui regenerasi, kami ingin menanamkan jiwa militansi Sapta Taruna kepada seluruh generasi muda PUPR. Meski tantangannya berbeda namun jiwa patriotisme harus selalu ada sesuai dengan semboyan kerja. Jangan lihat kerjaku, tapi lihat karyaku, dikerjakan dengan diam dan kompak," tutup Menteri Basuki. [wah] 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA