Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Warga Katikupelang Pulau Sumba Akhirnya Merdeka Dari Gelap Gulita

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Kamis, 22 November 2018, 11:22 WIB
Warga Katikupelang Pulau Sumba Akhirnya Merdeka Dari Gelap Gulita
Warga Katikupelang/Net
rmol news logo . Hidup dalam gelap gulita berpuluh tahun lamanya, kini warga Pulau Sumba yang tidak terjangkau aliran listrik PLN bisa merasakan penerangan lampu listrik.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Senyum bahagia menghiasi wajah Mama Wuryana (49 tahun), rumahnya kini tidak gelap lagi saat malam tiba. Panel Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) telah terpasang di atas atap rumah yang ia tinggali.

Sejak Rabu (21/11), rumah Mama Wuryana dan 79 rumah lain di Dusun Katikupelang, Desa Petawang, Kecamatan Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, benderang di waktu malam.

"Ini kali pertama ada lampu di sini, senang sekali, sebelumnya kami pakai pelita harus beli minyak tanah sampai enam ribu seliter," kata Mama Wuryana bahagia.

Dia menuturkan, karena tidak ada lampu saat malam tiba, di Dusun Ketikupelang sudah tidak ada aktivitas lagi.

"Kalau malam kami di rumah, jarak antar rumah warga juga jauh-jauh, tetangga di balik bukit dan tebing, sudahlah kami tidur saja," katanya.

Layaknya warga desa adat NTT lainnya, para wanita di desa ini juga memanfaatkan waktu untuk menenun kain.

"Warga sini suka tenun, tapi mata sudah tidak kuat lagi kalau malam harus menenun pakai pelita. Sekarang jadi semangat lagi, sudah terang, kain (tenun) bisa lebih cepat selesai," tambah Mama Wuryana.

Letaknya yang berbukit-bukit menjadikan aliran listrik dari PLN belum memasuki wilayah Katikupelang. Sementara warga dusun lain di desa tersebut yakni Retinimbu, Hambalalang, dan Muripado, sudah menikmati listrik karena lokasinya lebih mudah dijangkau.

Akses menuju Dusun Ketikupelang dari pusat desa adalah tanah berbatu, sesekali melintasi aliran sungai kecil untuk dapat mencapai dusun yang dikelilingi tebing tersebut.

Sebelumnya, di balai Desa Patawang, Penjabat Kepala Desa Frid Anamela, menerima 80 paket LTSHE untuk warga Dusun Katikupelang yang diserahkan oleh Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam, Dadan Kusdiana.

LTSHE bagi warga Ketikupelang ini merupakan bagian dari program Nawa Cita sektor ESDM, dalam rangka memberikan penerangan bagi warga di wilayah tertinggal, terluar, terdepan (3T) yang belum terjangkau listrik PLN, dengan pembiayaan bersumber dari APBN Kementerian ESDM.

"Hingga akhir tahun 2018 ini, sebanyak 175 ribu unit LTSHE akan dibagikan kepada warga yang belum pernah merasakan akses listrik di 16 provinsi di Indonesia, difokuskan untuk menerangi Indonesia bagian timur. Targetnya, pada 2019 nanti tidak ada lagi rumah yang gelap," ujar Dadan dalam sambutannya di depan warga Desa Patawang.

Turut mendampingi Dadan, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi Publik, Hadi M. Djuraid dan Tenaga Ahli Menteri Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur, Simon L Himawan.

Untuk Pulau Sumba ini, Dadan menuturkan, akan dibagikan lebih dari 2.000 unit LTSHE yang tersebar di Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Timur, salah satunya 80 unit LTSHE bagi 80 rumah warga Kutikupelang.

"Ini adalah bantuan dari pemerintah untuk dirawat. Tolong dijaga, jangan sampai hilang. LTSHE ini juga tidak boleh dijual. Setiap lampu ada nomornya, akan segera ketahuan kalau dijual," tandas Dadan.

Dengan garansi selama tiga tahun, warga dapat menukar unit LTSHE apabila ada kerusakan. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA