"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," demikian keterangan resmi BI yang diterima, Rabu (7/11).
Bank Indonesia yakin besaran cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Peningkatakan cadangan devisa pada Oktober 2018 terutama dipengaruhi faktor penerimaan devisa migas dan penarikan Utang Luar Negeri (ULN) pemerintah lebih besar dibandingkan kebutuhan devisa untuk pembayaran ULN pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah.
BI menilai cadangan devisa tetap memadai karena didorong stabilitas prospek perekonomian domestik dan kinerja ekspor.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.