Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Telkom Catat Pendapatan Tumbuh 8,8 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 30 Oktober 2018, 10:08 WIB
Telkom Catat Pendapatan Tumbuh 8,8 Persen
Foto: Net
rmol news logo PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) membukukan pendapatan Rp 99,2 triliun  atau tumbuh 8,8 persen quarter of quarter (QoQ) pada kuarta III 2018.

Kenaikan pendapatan ini sebagai hasil dari upaya monetisasi layanan data dan pengendalian biaya. Sementara itu, EBITDA tercatat Rp 44,9 triliun dan laba tercatat sebesar Rp 14,2 triliun.

Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen menyampaikan, EBITDA dan Net Income tumbuh cukup tinggi masing-masing sebesar 35,5 persen dan 86,7 persen QoQ dibanding kuartal II tahun ini.

"Peningkatan ini merupakan hasil dari upaya Perseroan dalam memperkuat kinerja segmen bisnis mobile, disamping terus menumbuhkan segmen bisnis fixed line dan melakukan pengelolaan biaya secara efektif," ujar Harry melalui siaran pers, Senin (29/10).

Di kuartal III 2018, papar dia, segmen bisnis mobile Telkomsel berhasil meraih pendapatan Rp23,0 triliun atau tumbuh 10,1 persen QoQ. Salah satu pendorong utama pencapaian ini adalah strategi yang tepat di segmen Digital Business Telkomsel yang tumbuh cukup tinggi.

Segmen bisnis digital, khususnya layanan Data, masih menjadi mesin pertumbuhan Telkomsel dan mengkontribusi 54,2 persen dari total pendapatan Telkomsel di kuartal III 2018.

Telkomsel juga berhasil melakukan pengendalian biaya dengan baik meskipun terus gencar menggelar BTS 4G di seluruh Indonesia. Biaya operasional Telkomsel mengalami sedikit penurunan sebesar 0,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan memberikan dampak terhadap kenaikan EBITDA sebesar 20,7 persen QoQ menjadi Rp 12,4 triliun dan laba bersih sebesar 24,0 persen QoQ menjadi Rp 6,6 triliun.

Untuk meningkatkan kualitas jaringan dan menciptakan excellent customer experience untuk mendukung penggunaan data traffic yang tinggi, selama tahun 2018 Telkomsel telah membangun 22.578 BTS yang semuanya merupakan BTS 4G.

"Dengan penambahan ini, secara total, hingga akhir September 2018 Telkomsel telah membangun 50.755 BTS 4G. Sehingga, total BTS on-air Telkomsel mencapai 183.283 unit, dengan 72,5 persen di antaranya merupakan BTS 3G/4G," urainya.

Pengembangan jaringan ini mendukung layanan prima kepada para pelanggan Telkomsel. Pada kuartal III 2018, jumlah pelanggan Telkomsel mencapai 167,8 juta di seluruh Indonesia, yang 112,6 juta di antaranya merupakan pengguna layanan data.  

Sementara itu, lanjut Harry, Bisnis Digital Telkom semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan di sembilan bulan pertama tahun ini dengan capaian pertumbuhan sebesar 21,2 persen persen. Pencapaian ini mencatatkan kontribusi dominan sebesar 51,88 persen dari total pendapatan perseroan.  

"Kinerja segmen bisnis Fixed Line Telkom juga terus mengalami penguatan," tambahnya.

Pada sembilan bulan pertama di tahun 2018, pendapatan dari layanan IndiHome tercatat sebanyak Rp 9,0 triliun atau meningkat 57,7 persen dari tahun lalu. Kontribusi ini diraih berkat peningkatan produktivitas tenaga sales dan teknisi, diversifikasi produk yang menarik dan konten-konten berkualitas, serta sistem IT yang semakin andal. ARPU IndiHome juga meningkat dari Rp 251 ribu pada kuartal II 2018 menjadi Rp 258 ribu pada kuartal III 2018.

Selama sembilan bulan pertama 2018, pelanggan IndiHome bertambah 1,7 juta, sehingga total pelanggan hingga akhir September 2018 mencapai 4,7 juta atau meningkat 101,2 persen, di mana 52 persen di antaranya merupakan pelanggan layanan Triple Play.

Sementara itu, untuk segmen bisnis Enterprise, dalam sembilan bulan pertama ini terdapat peningkatan pendapatan sebesar 18,9 persen YoY. Pertumbuhan di segmen ini diproyeksikan terus menguat seiring dengan tren digitalisasi bisnis di berbagai perusahaan-perusahaan di Indonesia.

"Telkom berada di posisi yang strategis dalam mendukung tren digitalisasi tersebut, karena kami memiliki jaringan konektivitas, data centers, hingga menyediakan beragam platform dan solusi berbasis teknologi digital yang terintegrasi," terangnya.

Di sisi lain, menurut Harry, segmen bisnis Wholesale and International juga mengalami peningkatan 32,6 persen dari periode yang sama di tahun 2017. Segmen ini ditargetkan terus tumbuh hingga akhir tahun 2018, didukung oleh infrastuktur terutama backbone, baik domestik dan internasional.

Lebih lanjut Harry menjelaskan, Telkom saat ini tengah menyelesaikan pembangunan sistem kabel laut Indonesia Global Gateway (IGG) yang diperkirakan rampung pada akhir 2018. IGG menghubungkan sistem kabel laut South East Asia – Middle East – West Europe 5 (SEA-ME-WE-5) dengan South East Asia – United States (SEA-US). Pembangunan IGG merupakan milestone penting untuk menjadikan Telkom sebagai global digital hub.

"Telkom juga baru saja meluncurkan Satelit Merah Putih pada 7 Agustus lalu," imbuhnya.

Satelit Merah Putih membawa 60 transponder aktif yang terdiri dari 24 Standard C-band dan 12 Extended C-band yang menjangkau Asia Tenggara serta 24 Standard C-Band dengan jangkauan Asia Selatan. S

elain untuk menyediakan akses information & communication technology (ICT) di wilayah-wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) di Indonesia, keberadaan Satelit Merah Putih juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap satelit asing.

Telkom juga telah menerbitkan Medium Term Notes (MTN) dengan nilai Rp 1,5 triliun, untuk memperbaiki profil hutang, dengan memperbesar porsi pinjaman dengan bunga tetap. Hal ini sebagai antisipasi atas potensi naiknya suku bunga dalam beberapa tahun ke depan.

 Telkom menawarkan MTN konvensional dan syariah ijarah, masing-masing dalam tiga seri. MTN tersebut berdurasi satu tahun, dua tahun, dan tiga tahun dengan bunga tetap atau bagi hasil masing-masing sebesar 7,25 persen, 8,0 persen, dan 8,35 persen.

"Sampai dengan akhir tahun 2018, Telkom mengalokasikan capital expenditure (capex) sekitar 25 pesen dari total pendapatan Perseroan. Alokasi belanja modal terbanyak digunakan untuk mendukung bisnis broadband," ujar Harry.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA