Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harga Bawang Merah Turun, Petani Tekor

Panen Berlimpah Ruah

Kamis, 13 September 2018, 09:00 WIB
Harga Bawang Merah Turun, Petani Tekor
Foto/Net
rmol news logo Harga bawang merah mengalami penurunan di wilayah Ja­bodetabek. Usut punya usut, komoditas tersebut turun akibat panen di sentra pertanian ber­limpah ruah.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pedagang sayuran di Pasar Teluk Pucung, Kota Bekasi, Uchok mengungkapkan, harga bawang merah rata-rata dijual Rp 25 ribu per kilogram (kg). "Sudah turun Rp 5 ribu per kg. Karena pada bulan Agustus rata-rata Rp 30 ribu per kg," ungkap Uchok kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Selain bawang, Uchok me­nyebutkan, harga cabe rawit merah sudah kembali normal dari sebelumnya Rp 60 ribu per kg menjadi 36 ribu. Untuk cabe rawit merah masih sedikit tinggi, di kisaran Rp 30 ribu per kg dari normalnya Rp 24 ribu per kg.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Bawang Merah Indonesia, Ikhwan Arif mengungkapkan, turunnya harga bawang disebab­kan pasokan berlimpah. "Hal itu terjadi karena banyak petani melakukan penanaman bawang merah yang tidak disesuai­kan dengan waktu pola tanam dengan petani lain, akibatnya panen bersamaan, berlimpah," ungkap Ikhwan.

Pasokan ke pasar tinggi, lanjut Ikhwan, juga dipicu karena per­dagangannya dilakukan dengan sistem basah. Yakni, hasil panen langsung diangkut ke pasar. Petani tidak menahan barang. Sehingga harga menjadi jatuh.

"Pasokan meningkat, semen­tara kebutuhan konsumen tetap, harga jadinya turun," ungkap­nya.

Ikhwan memprediksi penu­runan harga akan berlanjut se­lama satu bulan ke depan. Dia memproyeksi harga bawang merah di level petani bisa turun Rp 3 ribu sampai 4 ribu per kg. Dan, turun Rp 10 ribu di tingkat grosir. Alhasil, penurunan harga jual menyebabkan kerugian bagi petani sebesar Rp 5 ribu per kg. Sebab harga bawang di tingkat grosir seharusnya dipatok Rp 15 ribu per kg.

Sementara itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Yasid Taufik menyampaikan data dari Sumber Pangan Jakarta, harga bawang merah rata-rata di Pasar Induk Kramat Jati (PIKJ) bulan Agus­tus 2018 turun 17,2 persen jika dibandingkan dengan bulan Juli 2018.

"Itu terjadi disebabkan oleh naiknya pasokan bawang merah sebesar 22,2 persen pada bulan Agustus 2018," kata Yasid.

Yasid menerangkan, seba­ran harga bawang di Pasar Ri­tel berkisar antara Rp 20 ribu hingga Rp 40 ribu dengan kecenderungan harga bawang merah turun 2 hingga 19 persen. Kecenderungan harga bawang putih bulan Agustus di beberapa pasar ritel wilayah Jakarta Barat, Utara, dan Timur juga turun 1,4 hingga 12,6 persen. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA