Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto, mengatakan, tim ekonomi Joko Widodo terbukti gagal total dalam menstabilkan kondisi.
"Kita mengalami turbulensi parah setelah 1998. Baru kali ini kita alami kegentingan," jelasnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/9).
Andrianto menyayangkan, di saat kondisi ekonomi menuju kebangkrutan justru Jokowi menonjolkan sikap politik yang serasa orde baru.
"Politikpun serasa
new orde baru," tegasnya.
Menurut Andrianto, kemiripan dengan situasi 98 bisa dilihat dari memudarnya kepercayaan publik terhadap legitimasi penguasa.
"Antara lain karena makin tidak menentunya arah ekonomi yang lebih cenderung untungkan asing. Misalkan acara IMF World Bank di Bali. Utang yang makin menjumbo, Perppres no 20 tentang TKA, hujan bom di mana-mana mana, dan lain-lain," tutupnya.
[jto]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: