Pada kedua blok tersebut, Saka Energi memiliki hak partisipasi 100 persen. Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia, Tumbur Parlindungan menuturkan, renÂcana kerja pengeboran kedua sumur tersebut sesuai dengan
Work Program and Budget (WP&B) yang dilaporkan perusaÂhaan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) di awal tahun ini.
"Kegiatan pengeboran kedua sumur tersebut menjadi bagian dari upaya Saka Energi menÂjaga ketahanan energi nasional, seperti yang diinginkan oleh PeÂmerintah Indonesia," katanya.
Perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas ini berharap, pengeboran berjalan sesuai renÂcana dan membuahkan hasil, seÂhingga bisa meningkatkan lifting Saka Energi untuk ke depannya. "Seperti kita ketahui, kebutuhan akan bahan bakar minyak (BBM) dan gas bumi nasional terus meningkat, semoga tambahan lifting kami bisa membantu Indonesia mengurangi impor BBM dari luar negeri," kata Tumbur.
Ia menjelaskan, program eksplorasi sumur baru di Wilayah Kerja Produksi Pangkah diÂlakukan Saka Energi dengan memulai pengeboran sumur TKBY-2 pada akhir Juni 2018. "Kami mulai menajak (proses pelubangan sumur) pada 30 Juni 2018 untuk melihat keberadaan hidrokarbon dan prospek terseÂbut. Lokasi sumur TKBY-2 berÂjarak sekitar 10 km dari fasilitas produksi
Well Head Platform-B (WHP-B)," jelasnya.
Titik pengeboran yang tidak jauh dari fasilitas produksi Blok PangÂkah, menurutnya, akan meningÂkatkan skala keekonomian sumur, sehingga sejalan dengan program perusahaan dalam melakukan optimasi fasilitas produksi yang sudah ada (
existing).
"Kami memperkirakan bisa menemukan cadangan migas di lapisan Tuban, Kujung, dan Ngimbang. Sebelum memulai pengeboran, kami sudah memÂberi sosialisasi dan melakukan doa bersama masyarakat nelayan daerah sekitar," tutur dia.
Sumur eksplorasi kedua yang akan dibor Saka Energi adalah West SIS-A#1 yang berada di wilayah Blok South Sesulu. Tumbur menargetkan sumur tersebut bisa mulai ditajak pada pertengahan Agustus 2018. UnÂtuk melakukan pengeboran kedua sumur tersebut, pihaknya mengÂgunakan 2 jack-up rig dalam waktu yang hampir bersamaan.
Menurut Tumbur, lesunya kegiatan investasi di sektor hilir migas nasional akibat harga minyak yang masih rendah tidak mengurangi komitmen Saka Energi untuk terus meningkatkan produksi.
"Harga minyak sudah mulai membaik di kuartal II-2018. Semoga ke depannya akan lebih baik lagi. Sebagai operator 3 blok migas di Indonesia, Saka Energi menunjukkan komitmennya unÂtuk terus melakukan eksplorasi migas. Karena hanya dengan terus melakukan eksplorasi, Indonesia bisa menemukan cadangan pengganti (
reserve replaceÂment)," pungkas Tumbur.
Sebagai informasi, Saka EnerÂgi telah memiliki 11 hak partisiÂpasi di blok migas dalam negeri dan satu di luar negeri. 8 blok yang sudah berproduksi yaitu Blok Muara Bakau, Bangkanai, Ketapang, Ujung Pangkah, MuÂriah, Sanga-Sanga, South East Sumatera, dan Blok Fasken yang berada di Amerika Serikat.
Sementara 3 blok lainnya belum menghasilkan minyak atau gas karena masih dalam tahap eksplorasi yakni Blok West Bangkanai, Wokam II, dan South Sesulu. Saka Energi juga baru saja memenangkan Wilayah Kerja Pekawai dan Wilayah Kerja West Yamdena dari lelang terbuka yang dilakukan KemenÂterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). ***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: