Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penggunaan Premium Tidak Dianjurkan Industri Otomotif

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 19 Juni 2018, 19:56 WIB
Penggunaan Premium Tidak Dianjurkan Industri Otomotif
Ilustrasi/Net
rmol news logo Industri otomotif tidak menganjurkan penggunaan bahan bakar minyak oktan rendah seperti Premium. Terlebih, jika kendaraan bermotor yang dipergunakan adalah keluaran terbaru.

Hal itu sebagaimana diutarakan Ketua Umum Terios-Rush Club Indonesia (TeRuCi) Budi Sunarto, dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (19/6).

Menurut dia, anjuran tersebut juga tertera pada buku manual ketika konsumen membeli kendaraan bermotor.

"Pada buku manual, memang tertulis bahwa yang dianjurkan adalah BBM dengan RON minimal 92. Jadi, hampir seluruh anggota TeRuCi dengan kesadaran sendiri juga tidak mempergunakan Premium,” kata Budi.

Atas anjuran tersebut, hampir sebagian besar anggota TeRuCi yang berjumlah 2.600 orang pun memakai BBM oktan tinggi seperti seri Pertamax.

Kalaupun saat ini masih terdapat beberapa anggota TeRuCi yang menggunakan Premium, lanjut dia, jumlahnya sangat kecil yaitu di bawah 5 persen. Mereka yang menggunakan Premium, ujar Budi, adalah pemilik Rush atau Terios keluaran awal.

Begitupun, lanjut Budi, jumlah pemakai Premium tersebut diperkirakan akan terus menyusut. Hal ini tak lepas dari kian meningkatnya kesadaran anggota terkait kualitas BBM yang dipergunakan dan dampaknya terhadap mesin.

Hal itu dibuktikan, bahwa banyak juga pemilik Rush atau Terios yang sebelumnya memakai Premium, kemudian berpindah menggunakan BBM RON minimal 92.

"Dan ketika mereka merasakan manfaat BBM RON 92, pada umumnya tidak mau kembali memakai Premium,” kata Budi.

Dia menjelaskan, Premium memang berakibat buruk terhadap performa kendaraan bermotor. Terlebih lagi jika dipergunakan untuk jarak tempuh yang cukup jauh, semisal ketika mudik saat ini.

"Penggunaan Premium membuat ruang bakar menjadi kotor dan berjelaga, tarikan berat serta akselerasi yang lambat,” lanjut dia.

Begitu pula dengan mudik kali ini, menurut Budi, hampir seluruh anggota mempergunakan BBM RON tinggi. Di antara anggota TeRuCi, menurut dia, memang ada yang mudik ke Sumatera dan Jawa Timur atau Jawa Tengah. Bahkan, ada pula yang melakukan touring ke Bali, dengan perkiraan jarak tempuh sekitar 2.000 Km pulang pergi.

"Dan memang, teman-teman yang ke Bali pun seluruhnya pakai Pertamax dan merasakan sendiri pengaruhnya terhadap performa kendaraan yang baik,” lanjutnya.

Tidak hanya Toyota dan Daihatsu. Industri otomotif Nissan juga merekomendasikan penggunaan BBM dengan RON minimal 92 bagi kendaraan, terutama keluaran terbaru.

Hal ini disampaikan Head of Communications Nissan Motor Corp, Hana Maharani, bahwa hampir semua jenis kendaraan terbaru Nissan sudah disesuaikan untuk BBM RON tinggi. Mulai dari Serena, hingga X-Trail, Grand Livina, Elgrand, dan sebagainya.

"Jadi tidak hanya karena mudik, namun karena spesifikasi mesin Nissan memang sudah diperuntukkan bagi BBM RON minimal 92. Hal ini sesuai dengan ratio kompresi kendaraan Nissan yang semakin tinggi. Anjuran tersebut selalu kami cantumkan pada buku manual,” tegas Hana. [sam]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA