Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Beasiswa Rp 2,8 Miliar Dorong Perempuan Tekuni STEM

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 11 Januari 2018, 07:36 WIB
Beasiswa Rp 2,8 Miliar Dorong Perempuan Tekuni STEM
rmol news logo Indonesia membutuhkan banyak lulusan Sains, Teknologi, Teknik Mesin dan Matematika (STEM) di tengah gairah pemerintah memacu pembangunan.

Bayangkan saja, jumlah insinyur Indonesia adalah yang terendah di ASEAN, rasio insinyur Indonesia saat ini hanya 3.038 orang per sejuta penduduk, kalah dari Myanmar 3.844 dan Vietnam 8.917 bahkan terpaut jauh dari Singapura yang mencapai 28.235 insinyur per satu juta penduduk.

Perlu upaya semua pihak, termasuk swasta, BUMN dan pihak terkait lainnya untuk membantu pemerintah mengejar ketertinggalan tersebut. Termasuk pula memenuhi kebutuhan tenaga ahli untuk pembangunan di segala bidang yang tengah dikebut saat ini. Salah satu upaya yang bisa ditempuh yakni melalui kegiatan kepedulian perusahaan (CSR).

"Melalui kepedulian perusahaan (CSR) yang berkesinambungan ini kami berharap anak-anak muda berprestasi dari pelosok Indonesia  memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi dan mengejar cita-cita mereka khususnya di bidang Sains, Teknologi, Teknik Mesin dan Matematika (STEM) ,” ujar Susanto Yang CEO Sinarmas Agro Resources And Technology (Smart) dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (11/1).

Program ini, paparnya, juga diharapkan membuka kesempatan bagi para anak-anak perempuan dari desa binaan di pelosok nusantara untuk mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikan ke universitas, terutama di bidang-bidang studi STEM yang hingga kini masih belum banyak diambil oleh para mahasiswi.  Padahal, menurut UNESCO, jurusan STEM merupakan pekerjaan yang akan banyak dicari di masa depan (job of the future) yang dapat mendorong kesejahteraan individu dan masyarakat sekitarnya, melalui inovasi dan kreativitas.

"Karenanya kami berharap anak-anak perempuan turut terpacu mendalami STEM melalui kesempatan seperti ini." lanjutnya.

Smart sendiri kali ini menyalurkan beasiswa kepada masyarakat lokal di sekitar lokasi operasional perusahaan. Program ini akan berjalan hingga proses perekrutan terakhir di 2020 dengan total bantuan dana lebih dari Rp 2,8 miliar yang diberikan kepada 40 siswa.

Pada putaran pertama, lanjut dia, beasiswa diberikan kepada enam siswa berprestasi dari Kabupaten Kapuas Hulu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Penyerahan beasiswa dilakukan di kantor perwakilan perusahaan di Pontianak, Rabu (10/1).

Ada enam siswa yang mendapatkan beasiswa, yakni Alda Elfiana dari Desa Marsedan Raya dengan jurusan kuliah kesehatan lingkungan, Lina dari Desa Menapar dengan jurusan kuliah teknik mesin, Septiana Rita dari Desa Menapar dengan jurusan kuliah teknik mesin, Susiana Ikat dari Desa Menapar dengan jurusan kuliah teknik mesin, Yunus Sawang Budiman dari Desa Tua Abang dengan jurusan kuliah teknik pertanian, Sahrul Gunawan dari Desa Madang Permai dengan jurusan kuliah teknik mesin.

Masing-masing siswa memperoleh bantuan dana sebesar Rp 64 juta yang akan digunakan untuk biaya kuliah, perlengkapan kuliah, dan juga biaya hidup. Selain pemberian dana, para calon siswa akan mendapatkan bimbingan belajar selama enam bulan yang meliputi persiapan tes 1-3 bulan dan uji coba seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) sebanyak tiga kali. Hal ini dilakukan untuk membantu para calon siswa mendapatkan nilai yang cukup untuk diterima di universitas negri setempat.

"Setelah siswa diterima dan mulai berkuliah, perusahaan akan melakukan pendampingan selama 3-6 bulan untuk membantu para siswa beradaptasi," tuturnya.

Proses pendaftaran beasiswa tahap selanjutnya akan kembali dibuka pada bulan Maret �" April 2018.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA