Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menteri Basuki Cek Pembangunan Tol Pemalang-Batang

Senin, 06 November 2017, 02:20 WIB
Menteri Basuki Cek Pembangunan Tol Pemalang-Batang
Foto Ilustrasi/Net
rmol news logo Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau progres pembangunan tol Pemalang-Batang, sepanjang 39,2 km, Minggu (5/11).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kunjungan pembangunan tol ini dilakukan Basuki setelah mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau rehabilitasi ke Pasar Atas di Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu (4/11). Pasar tersebut mengalami kebakaran hebat pada Senin (30/10) pagi.

Menurut Menteri Basuki, pembangunan ruas tol tersebut membutuhkan teknik konstruksi khusus karena keberadaan tanah lunak yang tebal (soft soil) dengan kandungan air tanah yang tinggi.
 
Untuk itu diputuskan konstruksi sebagian jalan sepanjang 4,6 km menggunakan teknologi Vacuum Consolidation Method (VCM). Sementara ruas lainnya menggunakan Teknik Preloading.

"Kita menggunakan teknologi vacuum yang serupa dengan yang dilakukan di Tol Palembang-Indralaya, karena terbukti lebih cepat pengerjaannya. Juga tidak perlu material tanah sebagai beban sementara seperti teknik Pre Loading, sehingga meminimalisir penggunaan alat berat," ujar Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Lebih lanjut, Basuki menjelaskan VCM dimaksudkan untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak dengan melakukan pemompaan vakum pada tanah.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara pada butiran tanah sehingga dapat mempercepat stabilisasi tanah sehingga mengurangi risiko amblas.

"Untuk pelaksanaan VCM di Tol Pemalang-Batang telah disiapkan mesin pompa sebanyak 230 buah," ujar Basuki.

Kelebihan lain VCM yakni gangguan rendah terhadap pekerjaan lainnya, bahkan dapat melakukan overlap dengan pekerjaan lain sehingga jadwal konstruksi secara keseluruhan dapat dipersingkat.

Teknologi ini juga ramah lingkungan, karena perbaikan tanah lunak bersifat mekanis, tanpa penggunaan bahan-bahan kimia.

Konsolidasi atau penurunan tanah juga bersifat isotropik sehingga risiko ketidakstabilan lereng dapat dieliminir.

Basuki juga memerintahkan agar proses vacuum tersebut dapat segera dimulai pada 15 November 2017. Sehingga bisa dilakukan bersamaan dengan penimbunan badan jalan untuk mempercepat penyelesaian pembangunannya.

Ditargetkan Tol Pemalang-Batang dengan nilai investasi sekitar Rp 6 triliun tersebut dapat rampung dan beroperasi pada akhir tahun 2018.

"Ruas ini merupakan titik kritis untuk menghubungkan Tol Trans Jawa hingga Surabaya. Diharapkan pada arus mudik Lebaran 2018 nanti tidak ada lagi tol darurat, semua badan jalan sudah jadi dan lebih aman dilalui, meskipun belum beroperasi. Saat ini progresnya mencapai 50 persen," katanya.

Tol Pemalang-Batang dikerjakan oleh konsorsium PT Waskita Karya dan PT. Sumber Mitra Jaya. Menurutnya hal tersebut merupakan komposisi kerjasama yang bagus antara BUMN dengan pihak swasta. Disamping itu, kerjasama ini juga mendorong swasta menjadi besar.

"Tetapi swasta juga harus membuktikan performanya," Tutup Basuki.

Turut mendampingi Menteri Basuki dalam kunjungan tersebut Dirjen Bina Marga Arie Setiadi Moerwanto, Direktur Jalan Bebas Hambatan, Perkotaan, dan Fasilitasi Jalan Daerah, Ditjen Bina Marga Subagiono, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII Hery Marzuki,dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juwana Ruhban Ruzziatno dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. [nes/***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA