Sejak 2004, dokter spesialis radiologi intervensi ini telah menyembuhkan ribuan penderita stroke, ringan ataupun berat melalui teknik 'cuci otak' (brain wash) atau dalam bahasa medis 'digital substraction angiography (DSA)' yang dikembangkannya.
Atas pencapaiannya tersebut, Doktor Terawan mendapat apresiasi dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Tak tanggung-tanggung, dua rekor MURI sekaligus diraih dokter ahli syaraf tersebut, yakni sebagai penemu terapi cuci otak dan menerapkan program DSA terbanyak, yakni 30 ribu pasien.
"Kami dari ahli intervensi radiologi yang kami kerjakan yang saat ini mendunia mengenai
check up otak. Hampir seluruh dunia datang ke kita," tutur Terawan di sela acara penganugerahan rekor MURI tingkat internasional di Balairung Jaya Suprana School of Performing Arts, Mall of Indonesia Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (17/6) malam.
Bahkan, tambah dia, teknik tersebut bisa diterapkan untuk penanganan autisme.
"Beberapa hari ini kita akan kedatangan pasien autis dari Vietnam tiga orang," ujar Kepala Rumah Sakit Kepresidenan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat itu.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.