Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Selangkah Lagi Menuju Deklarasi Hak Asasi Petani Dan Masyarakat Pedesaan Di PBB

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 16 Mei 2017, 02:34 WIB
Selangkah Lagi Menuju Deklarasi Hak Asasi Petani Dan Masyarakat Pedesaan Di PBB
SPI di PBB/rmol
rmol news logo Negara-negara, bersama organisasi petani memulai pertemuan sesi keempat untuk finalisasi deklarasi PBB untuk hak asasi petani dan masyarakat yang bekerja di pedesaan. Sesi keempat ini berlangsung dari tanggal 15-19 Mei 2017 di markas Dewan HAM PBB, Jenewa, Swiss.

Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih yang hadir dalam pertemuan tersebut menjelaskan negara anggota dan non-anggota Dewan HAM bergabung bersama untuk membuat instrumen perlindungan dan pengakuan hak asasi petani dan masyarakat yang bekerja di pedesaan.

Inisiatif ini kata Henry sudah berlangsung sejak tahun 2008 di PBB, dan telah menghasilkan dokumen-dokumen mulai dari studi, referensi, resolusi PBB, yang sudah bisa digunakan untuk perlindungan hak asasi petani. Tujuan akhirnya kata Hendry adalah sebuah deklarasi PBB, yang bisa diratifikasi di negara-negara di seluruh dunia untuk perlindungan dan pemajuan hak asasi para produsen pangan kecil.

“Kita terus menekankan hak-hak yang paling penting untuk petani: seperti hak atas tanah, hak atas benih, hak atas keanekaragaman hayati, akses keadilan, hak untuk pendapatan yang layak, serta kewajiban negara,” ujar Henry melalui keterangan tertulis yang dikirim kepada redaksi, Senin (15/5).
 
Adapun draft deklarasi hak asasi petani saat ini kata Henry sudah sangat bagus dalam arti petani seluruh dunia sudah mendukung keseluruhan teks PBB tersebut. Negara-negara pun mayoritas mendukung,” ujar Henry.

Dalam resolusi terakhir, hanya Amerika Serikat yang jelas menolak deklarasi. Negara lainnya mendukung, dan beberapa abstain.

Henry menyampaikan, salah seorang petani Swiss anggota La Via Campesina (Gerakan Petani Internasional) melakukan aksi damai di depan gedung Dewan HAM PBB, mendesak agar sesi sidang kali ini akan menyimpulkan proses deklarasi Hak Asasi Petani.

"Ini adalah draft deklarasi yang ketiga yang diusulkan SPI yang tergabung dalam La Via Campesina. Kita berharap draft inilah yang bakal dipakai menjadi deklarasi. Kemanusiaan dan Bumi Pertiwi kita tak bisa menunggu lagi," tutur Henry.

Henry menegaskan, proses ini amat sangat penting, dan petani–La Via Campesina, nelayan, masyarakat adat, buruh tani, perempuan, dan masyarakat pedesaan pada umumnya–harus dan akan terus mengawalnya agar isi deklarasi tetap mengadopsi isu-isu penting petani.

"Lagi pula, isi deklarasi ini memang berasal dari Indonesia, dan kemudian dari petani seluruh dunia. Kita optimis. Insya Allah deklarasi ini final tahun depan," demikian Henry.[san]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA