Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengecekan Dokumen Daging Impor Di Bea Cukai Kudu Lebih Intensif

Heboh Skandal Daging Sapi Busuk Di Brazil

Senin, 27 Maret 2017, 08:46 WIB
Pengecekan Dokumen Daging Impor Di Bea Cukai Kudu Lebih Intensif
Foto/Net
rmol news logo Ketua Komite Daging Jakarta Raya, Sarman Simanjorang me­minta pemerintah lebih hati-hati di dalam melakukan impor daging menyusul terbongkarnya skandal daging busuk sapi dan berbahaya di Brazil.

"Memang Indonesia tidak memiliki kesepakatan impor daging dari Brazil. Tetapi, seka­rang Indonesia menganut zona based, bisa mengimpor sapi dari negara mana pun, termasuk Brazil," kata Sarman kepada Rakyat Merdeka, pada akhir pekan.

Selain itu, Sarman juga me­minta, pemerintah lebih ketat dalam melakukan pemeriksaan daging impor. Karena, bisa saja daging Brazil masuk melalui negara lain.

Dia mengungkapkan, Brazil merupakan salah satu eksportir besar daging sapi. Negeri samba tersebut melakukan ekspor ke 150 negara di dunia.

"Pada 2016, nilai ekspor daging sapi dan produk olahan­nya mencapai 17,9 miliar dolar AS," ungkapnya.

Sarman menuturkan, saat ini Brazil memiliki stok sapi cukup besar yakni hampir mencapai 207 juta ekor. Jumlah itu melebihi jumlah penduduknya sendiri sebanyak 204 juta jiwa.

"Mereka suplus sapi, sayang­nya belum bebas penyakit," ujarnya.

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia Asnawi juga berharap sama. Menurutnya, pemerintah harus memperketat jalur impor daging sapi untuk mencegah masuknya produk asal Brazil. Menurutnya, meski Indonesia tidak mengimpor daging dari Brazil potensi ke­bocoran tetap ada. "Pengecekan dokumen dan fisik daging impor di Bea dan Cukai harus lebih intensif," katanya.

Asnawi mengatakan, selama ini Indonesia tidak mengimpor daging dan produk peternakan dari Brazil karena belum bebas PMK. Tapi, dengan peruba­han kebijakan impor hewan ternak berbasis zonasi menim­bulkan risiko masuknya daging dari negara-negara yang belum aman.

Sekadar informasi, skandal daging sapi busuk terungkap setelah Kepolisian Brazil meng­gelar operasi besar-besaran pada akhir pekan lalu. Hasilnya cukup mengejutkan, mereka menemukan beberapa perusa­haan telah menjual produk tidak layak konsumsi selama beberapa tahun. Beberapa negara telah menangguhkan impor dari Brazil antara lain Uni Eropa, China, dan Chile.

Direktur Jenderal Peterna­kan dan Kesehatan Hewan Ke­menterian Pertanian (Kemen­tan) IKetut Diarmita meminta masyarakat tidak khawatir akan peredaran daging busuk Brazil. Karena, Indonesia tak mengim­por daging dari sana.

"Kita tidak dan belum per­nah memasukkan daging dari Brazil," tegasnya.

Dirinya memastikan emuan daging busuk dan mengandung zat karsinogen, penyebab kanker di Brazil, tidak akan mungkin beredar di Tanah Air. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA