Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Salamuddin Daeng: Pemerintan Gagal Mengendalikan Inflasi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 18 Februari 2017, 08:57 WIB
rmol news logo Pada Januari 2017 terjadi inflasi sebesar 0,97 persen. Inflasi yang tinggi dan berbahaya di tengah daya beli masyarakat yang semakin merosot.

Pemerintan gagal dalam mengendalikan inflasi nasional dan inflasi daerah yang merupakan tugas paling penting karena pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang sebagian besar oleh sektor konsumsi.

Demikian disampaikan pengamat ekonomi politik dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/2).

Ekonomi Indonesia tahun 2016 tumbuh 5,02 persen. Jelas Salamuddin, angka pertumbuhan itu masih jauh dari janji Presiden Jokowi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi double digit.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih cukup rendah ini, hanya cukup untuk dibagikan dalam lingkaran oligarki ekonomi nasional atau tidak dapat didistribusikan kepada mayoritas masyarakat," ungkapnya.

Nilai impor Desember 2016 sebesar 12,78 miliar dolar AS, naik 0,88 persen dibanding impor November 2016 dan naik 5,82 persen jika dibanding impor Desember 2015. Kondisi ini mencerminkan ketergantungan yang semakin tinggi terhadap barang barang impor terutama bahan baku dan termasuk pangan.

"Deindustrialisasi nasional merupakan penyebab utama ketergantungan pada bahan baku impor. Hancurnya pertanian merupakan  penyebab ketergantungan yang tinggi pada pangan impor," ujar Salamuddin. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA